Bengkulu (Antara) - Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu menyatakan pembangunan smelter untuk pengolahan atau pemurnian mineral dan batu bara akan mampu percepat pertumbuhan ekonomi daerah ini.

"Batu bara merupakan salah satu hasil pertambangan utama Provinsi Bengkulu, sehinga dengan dibangun smelter oleh perusahaan tambang akan menyerap banyak tenaga kerja, dan Bengkulu bisa menjadi daerah industri," kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu, Piter Abdullah, di Bengkulu, Jumat.

Piter mengatakan, pembangunan smelter akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat, sehingga pertumbuhan ekonomi di Bengkulu akan lebih baik.

"Banyak tenaga kerja yang akan diserap sehingga menghidupkan industri rumah tangga masyarakat, sehingga juga akan mempercepat pembangunan infrastruktur agar distribusi, ekspor dan impor tidak lagi terkendala oleh kondisi infrastruktur yang buruk, harga distribusi pun bisa ditekan," kata dia lagi.

Dia optimistis dalam satu dekade, Provinsi Bengkulu mampu menjadi salah satu daerah industri yang berkembang khususnya dari tambang batu bara.

"Kita berharap Pemerintah Provinsi Bengkulu mendorong pengusaha tambang untuk menaati Undang Undang tentang Mineral dan Batu Bara dengan membangun smelter," kata dia.

Pemprov Bengkulu melalui Asisten II Bidang Perekonomian Edy Waluyo telah meminta para pengusaha batu bara di daerah itu membangun smelter untuk pengolahan atau pemurnian batu bara sebelum diekspor.

"Perusahaan agar membangun smelter atau fasilitas pemurnian batu bara sebelum diekspor sesuai Undang-Undang Minerba itu," kata dia.

Ia mengatakan batu bara adalah salah satu komoditas pertambangan utama Provinsi Bengkulu.

Hingga saat ini produk tambang tersebut masih diekspor mentah dari Bengkulu.

Menurutnya, terdapat enam mineral yang diperbolehkan ekspor dalam bentuk olahan (konsentrat), yakni tembaga, pasir besi, bijih besi, seng (Zn), timbal (timah hitam), dan mangan.

Enam jenis mineral lain, yakni emas, perak, bauksit, nikel, dan kromium harus dimurnikan terlebih dulu sebelum dapat diekspor.***2***

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014