Botol plastik bekas yang selama ini menjadi limbah, kini justru bisa dimanfaatkan sebagai filter Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang lebih ekonomis oleh kelompok Bank Sampah Induk Kota Palembang.
Melalui gagasan inovasi kreatif, Umi Hani anggota kelompok Bank Sampah Induk Kota Palembang, botol-botol plastik bekas yang sejatinya sulit terurai tersebut disulap menjadi Media Bakteri untuk membantu memecahkan masalah lingkungan yang terkait dengan pengelolaan air limbah di sekitar lokasi produksi UKM Tempe dan beberapa UKM lainnya binaan PT Pertamina Patra Niaga DPPU SMB II di Desa Sugihwaras RW 002 Kelurahan Talang Jambe.
Umi Hani menceritakan kegiatan produksi UKM tempe yang berada di Desa Sugihwaras sudah cukup baik dalam pengelolaan air limbahnya karena dapat dipergunakan untuk pakan ternak sapi dan maggot BSF.
"Kami berbagi ilmu tentang inovasi pembuatan filter Intalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) komunal dari sampah botol plastik, karena selain dapat dimanfaatkan, unsur Reduce, Reuse dan Recycle (SDG’s 12), juga mengurangi volume sampah jenis plastik khususnya, yang ada di lingkungan desa Sugihwaras," ujarnya.
Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel Tjahyo Nikho Indrawan mengatakan kegiatan seperti ini sangat perlu dilakukan, karena dapat menciptakan kesadaran masyarakat dan pelaku usaha yang menghasilkan limbah, agar lebih peduli terhadap lingkungan.
"Kegiatan ini dilakukan dalam upaya mendukung pemenuhan salah satu syarat penilaian kampung iklim yang akan diverifikasi lapangan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Palembang dalam waktu dekat ini di Desa Sugihwaras," ujar Nikho.
Riyan Ketua Karang Taruna RW 002, mengatakan pelatihan ini sangat memberikan manfaat langsung kepada warga masyarakat RW 002.
"Pembuatan filterisasi IPAL ini sangat sederhana tetapi memberikan dampak yang sangat luar biasa karena dapat mengurangi tumpukan sampah plastik didesa kami dan memberikan edukasi pemahaman bahwasannya filterisasi botol plastik ini dapat digunakan disegala macam jenis IPAL, kata Riyan
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022
Melalui gagasan inovasi kreatif, Umi Hani anggota kelompok Bank Sampah Induk Kota Palembang, botol-botol plastik bekas yang sejatinya sulit terurai tersebut disulap menjadi Media Bakteri untuk membantu memecahkan masalah lingkungan yang terkait dengan pengelolaan air limbah di sekitar lokasi produksi UKM Tempe dan beberapa UKM lainnya binaan PT Pertamina Patra Niaga DPPU SMB II di Desa Sugihwaras RW 002 Kelurahan Talang Jambe.
Umi Hani menceritakan kegiatan produksi UKM tempe yang berada di Desa Sugihwaras sudah cukup baik dalam pengelolaan air limbahnya karena dapat dipergunakan untuk pakan ternak sapi dan maggot BSF.
"Kami berbagi ilmu tentang inovasi pembuatan filter Intalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) komunal dari sampah botol plastik, karena selain dapat dimanfaatkan, unsur Reduce, Reuse dan Recycle (SDG’s 12), juga mengurangi volume sampah jenis plastik khususnya, yang ada di lingkungan desa Sugihwaras," ujarnya.
Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel Tjahyo Nikho Indrawan mengatakan kegiatan seperti ini sangat perlu dilakukan, karena dapat menciptakan kesadaran masyarakat dan pelaku usaha yang menghasilkan limbah, agar lebih peduli terhadap lingkungan.
"Kegiatan ini dilakukan dalam upaya mendukung pemenuhan salah satu syarat penilaian kampung iklim yang akan diverifikasi lapangan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Palembang dalam waktu dekat ini di Desa Sugihwaras," ujar Nikho.
Riyan Ketua Karang Taruna RW 002, mengatakan pelatihan ini sangat memberikan manfaat langsung kepada warga masyarakat RW 002.
"Pembuatan filterisasi IPAL ini sangat sederhana tetapi memberikan dampak yang sangat luar biasa karena dapat mengurangi tumpukan sampah plastik didesa kami dan memberikan edukasi pemahaman bahwasannya filterisasi botol plastik ini dapat digunakan disegala macam jenis IPAL, kata Riyan
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022