Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, berencana menambah pos pemeriksaan di perbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Utara, guna mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di daerah ini.
"Kami akan berkoordinasi dengan Kabupaten Bengkulu Utara terkait pendirian pos pemeriksaan di perbatasan dengan daerah ini," kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Fitriyani Ilyas, dalam keterangannya di Mukomuko, Jumat.
Pemerintah Kabupaten Mukomuko berencana menambah pos pemeriksaan di perbatasan setelah ada sapi di Kabupaten Bengkulu Utara yang terjangkit PMK.
Ia mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan Kabupaten Bengkulu Utara selain untuk memastikan pola kerja bersama di pos pemeriksaan dan lokasinya masuk wilayah mereka.
Kemudian pihaknya juga segera menggelar rapat dengan tim Satgas PMK guna membahas pendirian pos pemeriksaan di perbatasan daerah ini dengan Kabupaten Bengkulu Utara.
Selain itu, katanya, pihaknya telah berkoordinasi dengan pusat kesehatan hewan (Puskeswan) di Kecamatan Ipuh yang berada dekat perbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Utara agar petugas di Puskeswan wilayah itu siap di pos pemeriksaan.
Selain itu, katanya, pihaknya juga butuh bantuan dari Polri dan Kodim untuk menjaga pos pemeriksaan pada malam hari karena petugas Puskeswan tersebut terbatas bekerja.
"Dari koordinasi dengan petugas Puskeswan kalau siang hari mereka siap, kalau malam mereka membutuhkan bantuan, tidak sanggup mereka selama 24 jam," ujarnya pula.
Selanjutnya, katanya, pihaknya akan menyusun lagi formasinya seperti pos pemeriksaan yang lain, yakni dengan sistem shift.
Ia mengatakan, hewan ternak selain berasal dari Provinsi Sumatera Barat, termasuk dari Kabupaten Bengkulu Utara tidak diperbolehkan masuk ke daerah ini karena sudah ada hewan ternak di Kabupaten Bengkulu Utara yang positif.
"Kita akan perketat penjagaan di pos pemeriksaan. Untuk masuk kita tidak buka pintu, kalau keluar oke," ujarnya.
Sementara itu, ia mengatakan, hingga kini daerah ini masih masih aman dari PMK, belum ada laporan dan indikasi ditemukan ternak yang terjangkit penyakit itu.
Ia mengatakan, dua Minggu yang lalu ada ternak kambing dari Kampung yang masuk melewati Kabupaten Bengkulu Utara tetapi sudah diamankan oleh Puskeswan Ipuh. Kendaraan disterilisasi dan ternak divaksin.
Selama dua Minggu ternak tersebut dikarantina tidak menunjukkan gejala PMK sehingga dianggap aman dari penyakit tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022
"Kami akan berkoordinasi dengan Kabupaten Bengkulu Utara terkait pendirian pos pemeriksaan di perbatasan dengan daerah ini," kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Fitriyani Ilyas, dalam keterangannya di Mukomuko, Jumat.
Pemerintah Kabupaten Mukomuko berencana menambah pos pemeriksaan di perbatasan setelah ada sapi di Kabupaten Bengkulu Utara yang terjangkit PMK.
Ia mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan Kabupaten Bengkulu Utara selain untuk memastikan pola kerja bersama di pos pemeriksaan dan lokasinya masuk wilayah mereka.
Kemudian pihaknya juga segera menggelar rapat dengan tim Satgas PMK guna membahas pendirian pos pemeriksaan di perbatasan daerah ini dengan Kabupaten Bengkulu Utara.
Selain itu, katanya, pihaknya telah berkoordinasi dengan pusat kesehatan hewan (Puskeswan) di Kecamatan Ipuh yang berada dekat perbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Utara agar petugas di Puskeswan wilayah itu siap di pos pemeriksaan.
Selain itu, katanya, pihaknya juga butuh bantuan dari Polri dan Kodim untuk menjaga pos pemeriksaan pada malam hari karena petugas Puskeswan tersebut terbatas bekerja.
"Dari koordinasi dengan petugas Puskeswan kalau siang hari mereka siap, kalau malam mereka membutuhkan bantuan, tidak sanggup mereka selama 24 jam," ujarnya pula.
Selanjutnya, katanya, pihaknya akan menyusun lagi formasinya seperti pos pemeriksaan yang lain, yakni dengan sistem shift.
Ia mengatakan, hewan ternak selain berasal dari Provinsi Sumatera Barat, termasuk dari Kabupaten Bengkulu Utara tidak diperbolehkan masuk ke daerah ini karena sudah ada hewan ternak di Kabupaten Bengkulu Utara yang positif.
"Kita akan perketat penjagaan di pos pemeriksaan. Untuk masuk kita tidak buka pintu, kalau keluar oke," ujarnya.
Sementara itu, ia mengatakan, hingga kini daerah ini masih masih aman dari PMK, belum ada laporan dan indikasi ditemukan ternak yang terjangkit penyakit itu.
Ia mengatakan, dua Minggu yang lalu ada ternak kambing dari Kampung yang masuk melewati Kabupaten Bengkulu Utara tetapi sudah diamankan oleh Puskeswan Ipuh. Kendaraan disterilisasi dan ternak divaksin.
Selama dua Minggu ternak tersebut dikarantina tidak menunjukkan gejala PMK sehingga dianggap aman dari penyakit tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022