Mukomuko (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, menambah anggaran untuk pembelian obat-obatan bagi hewan ternak sapi dan kerbau yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) dalam APBD perubahan.
"Saat ini kami masih menunggu pengadaan obat untuk hewan ternak yang terpapar PMK di APBD perubahan tahun ini," kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Diana Nurwahyuni di Mukomuko, Kamis.
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Mukomuko menggunakan anggaran biaya tidak terduga (BTT) sekitar Rp100 juta untuk membeli obat bagi sebanyak 1.000 ekor hewan ternak yang terpapar PMK.
Selain itu Dinas Pertanian juga menerima bantuan obat PMK dari pemerintah provinsi setempat.
Ia mengatakan saat ini stok obat untuk hewan ternak yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) menipis hanya tersisa untuk sebanyak 240 ekor.
Ia menyebutkan, sampai sekarang masih tersisa sebanyak 657 ekor hewan ternak yang sakit dan menjalani pengobatan
Ia mengatakan, petugas peternakan dan kesehatan hewan yang tersebar di tiga Puskeswan di daerah ini rutin melakukan jemput bola untuk memberikan pengobatan bagi hewan ternak yang sakit.
"Kami tetap memberikan pengobatan pada hewan ternak meskipun petugas peternakan dan kesehatan hewan tidak ada anggaran operasional untuk melaksanakan kegiatan ini," ujarnya.
Sementara itu, kasus PMK pada hewan ternak sapi, kerbau, dan kambing di daerah ini bertambah sebanyak 27 ekor per 28 September 2022 sehingga totalnya menjadi 2.207 ekor.
Ia menyebutkan, sebanyak 27 ekor hewan ternak yang terjangkit PMK per 25 September 2022 tersebut tersebar di dua wilayah daerah ini,
yakni Desa Pondok Lunang sebanyak 17 ekor dan Desa Tanah Rekah sebanyak 10 ekor.
Dari sebanyak 2.207 hewan ternak yang terjangkit PMK tersebut, tercatat 1.535 ekor hewan dinyatakan sembuh, sebanyak 11 ekor mati, dan empat ekor dipotong paksa.***3***
Mukomuko tambah anggaran pembelian obat PMK
Kamis, 29 September 2022 20:05 WIB 1130