Mukomuko (ANTARA) -
Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mencatat kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak sapi, kerbau, dan kambing di daerah ini kembali bertambah dari sebanyak 2.180 ekor menjadi 2.207 ekor.
"Per 28 September 2022 sudah bertambah 27 ekor, sehingga jumlah hewan ternak yang terjangkit PMK menjadi 2.207 ekor," kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Distan Kabupaten Mukomuko Diana Nurwahyuni di Mukomuko, Rabu.
Ia mengatakan hal itu terkait perkembangan kasus PMK sejak 27 September 2022 bertambah menjadi 2.180 ekor, kemudian 28 September 2022 bertambah menjadi 2.207 ekor hewan ternak.
Ia menyebutkan, sebanyak 27 ekor hewan ternak yang terjangkit PMK per 28 September 2022 tersebut tersebar di dua wilayah, yakni Desa Pondok Lunang sebanyak 17 ekor dan Desa Tanah Rekah sebanyak 10 ekor.
Ia mengatakan, sebanyak 27 ekor hewan ternak yang terjangkit PMK tersebut semuanya jenis sapi.
Dari sebanyak 2.207 hewan ternak yang terjangkit PMK tersebut, tercatat 1.535 ekor hewan dinyatakan sembuh, sebanyak 11 ekor mati, dan empat ekor dipotong paksa.
Ia mengatakan, sampai sekarang tersisa sebanyak 657 ekor hewan ternak yang sakit dan masih menjalani pengobatan.
Selain memberikan pengobatan pada ternak sakit sekaligus memberikan vaksinasi untuk mencegah hewan terjangkit PMK.
Ia mengatakan, daerah ini menerima bantuan sebanyak 8.900 dosis vaksin PMK untuk sebanyak 8.900 hewan ternak sapi, kerbau, dan kambing dari pemerintah provinsi setempat.
Sebanyak ribuan vaksin PMK tersebut telah didistribusikan ke tiga pusat kesehatan hewan (Puskeswan) di Kecamatan Ipuh, Kecamatan Penarik, dan Kecamatan Air Manjuto.
Selanjutnya petugas peternakan dan kesehatan hewan yang tersebar di tiga Puskeswan di daerah ini yang melakukan jemput bola untuk memberikan pelayanan vaksinasi di wilayahnya masing-masing.
Selain itu, warga diimbau untuk mengikat hewan ternak guna memudahkan petugas memberikan vaksinasi PMK.