Petani Kelapa Sawit di Kabupaten Bengkulu Utara menemui Gubernur Bengkulu terkait anjlok nya harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit yang tidak sesuai dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah beberapa waktu lalu.

Kepala Suku Pekal Marga Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara, Zamhari AS. Jamal di Bengkulu, Jum'at, mengatakan bahwa setelah surat edaran penetapan harga pembelian TBS kelapa sawit di tingkat perusahaan, semakin turun harga TBS yang dibeli oleh perusahaan.
 
"Setelah edaran penetapan harga oleh pemerintah maka harga di tingkat petani semakin terjun bebas," kata Zamhari.
 
Pembelian harga TBS ditingkat petani yang semakin jauh dari harga yang ditetapkan oleh pemerintah disebabkan oleh tanki penampung CPO perusahaan penuh.
 
Ia menjelaskan saat ini pihak pabrik atau perusahaan membeli TBS dengan harga Rp970 per kilogram sedangkan petani menerima hasil penjualan sekitar Rp300 rupiah per kilogram."Rendahnya pendapatan yang diterima petani disebabkan karena biaya angkut, upah panen dan lainnya. Padahal saat ini harga cabai rawit saat ini mencapai Rp100 ribu per kilogram," ujarnya.
 
Selain harga yang jauh dari yang telah ditetapkan, perusahaan sawit di Kabupaten Bengkulu Utara juga melakukan pembatasan pembelian sawit berdasarkan jumlah kendaraan. Seperti untuk kendaraan truk dibatasi sebanyak 50 kendaraan dan mobil kecil sekitar 30 kendaraan dalam hari, pembatasan tersebut dilakukan hingga waktu yang belum ditentukan.
 
Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah menjelaskan bahwa permasalahan turunnya harga kelapa sawit bukan hanya terjadi di Provinsi Bengkulu tetapi juga di seluruh wilayah di Indonesia.
 
Serta adanya kebijakan dari Pemerintah Pusat terkait larangan ekspor kelapa sawit dan turunannya beberapa waktu lalu. "Saya juga tidak mengerti simpulnya apa persoalan kelapa sawit CPO dan minyak goreng sampai sekarang belum selesai dan berdampak dengan anjlok nya harga TBS," terangnya.
 
Diketahui, Pemerintah Provinsi Bengkulu menetapkan harga beli Tandan Buah Sawit (TBS) kelapa sawit di seluruh wilayah Provinsi Bengkulu dengan harga tertinggi yaitu Rp2,2 ribu per kilogram.
 
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Bickman menjelaskan bahwa untuk harga terendah TBS kelapa sawit di Bengkulu yaitu Rp1,6 ribu per kilogram.
 
Namun, perusahaan CPO diberi toleransi dengan membeli sawit dari petani sekitar 5 persen dari harga yang ditetapkan atau Rp1,8 ribu per kilogram. "Dan untuk harga di tingkat pabrik harus membeli kepada petani seharga Rp1,9 ribu per kilogram," sebutnya.

 

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022