Pasca demo dua hari yang digelar masyarakat dan mahasiswa yang bergabung dalam Forum Pesisir Barat terkait penolakan tambang pasir biji besi di Desa Pasar Seluma, pekerja perusahaan tambang PT Faminglevto Bakti Abadi diduga mulai menutupi lubang bekas galian. 

Hal itu diduga berkaitan dengan tuntutan masyarakat dalam unjuk rasa bahwa tim gabungan dari pemerintah Provinsi Bengkulu bersama inspektur tambang dan warga serta para aktivis lingkungan dan mahasiswa dijadwalkan akan meninjau aktivitas pertambangan di lokasi tambang pada Kamis (7/07).

Masyarakat anggota Forum Pesisir Barat yang melihat adanya aktifitas menghilangkan bukti penggalian langsung mendirikan pos di dekat pintu masuk lokasi tambang untuk mengantisipasi adanya pasir besi yang dibawa keluar dari lokasi. 

"Tindaklanjut dari hasil demo kemarin, hari ini kami melihat adanya upaya menghilangkan bukti aktivitas pertambangan oleh perusahaan," kata Rivaldo salah satu warga, Rabu (6/07).

Menurutnya, masyarakat mendirikan posko agar tidak kecolongan untuk mencegah pihak perusahaan menghilangkan bukti kegiatan pertambangan. 

"Ini upaya kami mencegah. Karena sesuai janji gubernur. Besok ada tim yang akan memantau aktivitas tambang," kata Rival. 

Sementara itu, dari pantauan di lapangan, para pekerja tambang mulai menarik tumpukan pasir untuk menutupi lubang bekas galian. Mereka berdalih, hal itu adalah upaya reklamasi pasca pengerukan.

Pewarta: Sepriandi

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022