Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu, Arif Gunadi mengatakan, serangga tomcat bermigrasi ke pemukiman penduduk karena habitatnya mengalami kerusakan.

"Serangga tomcat bermigrasi ke pemukiman penduduk di Gang Amal Kelurahan Kandang Kecamatan Kampung Melayu karena habitat tempat hidupnya telah mengalami kerusakan," kata kata Arif Gunadi kepada reporter antarabengkulu.com, Jumat.

Ia menjelaskan, habitat serangga tomcat adalah di hutan bakau yang berada di pesisir pantai Kelurahan Kandang Kota Bengkulu, namun saat ini hutan bakau telah beralih fungsi.

"Kalau melihat hutan bakau di Gang Amal Kelurahan Kandang, kondisinya telah mengalami kerusakan,"ujarnya.

Saat ini, sebagian besar hutan bakau di daerah itu telah beralih fungsi menjadi kebun kelapa sawit, tambak udang/ikan serta pemukiman warga.

Ia mengatakan, karena hutan bakau tempat hidup tomcat mencari makan telah rusak, maka serangga tomcat pun bermigrasi atau berpindah ke rumah penduduk di sekitar hutan bakau untuk melangsungkan kehidupannya.

"Untuk mencegah semakin banyaknya serangga tomcat bermigrasi, saya menyarankan warga tidak merusak hutan bakau karena pada akhirnya akan merugikan manusia sendiri," katanya.

Sementara itu, dokter hewan Henny Kusuma Dewi meminta warga agar tidak memukul serangga tomcat bila dihinggapi tomcat, namun cukup meniupnya saja agar berpindah tempat karena cairan dalam tubuh serangga tomcat mengandung racun.

"Untuk membasmi serangga tomcat di dalam rumah penduduk, warga bisa menggunakan pestisida serangga buatan pabrik atau pestisida organik yang menggunakan bahan serai, laos dan daun mimba," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, keluarga Mulyadi bersama istri dan dua anaknya mengalami luka melepuh seperti bekas luka bakar akibat terkena cairan serangga tomcat. Serangga tomcat sudah sering muncul di rumah Mulyadi sejak satu tahun lalu.(mhe)

Pewarta:

Editor : Zulkifli Lubis


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012