Jakarta, (Antara) - Mantan bakal calon presiden Partai Kebangkitan Bangsa Mahfud MD secara resmi menerima tawaran untuk menjadi ketua tim pemenangan nasional pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Hatta Rajasa.
"Dengan mengucap bismillahirrohmannirrohim, sore ini saya nyatakan memulai perjuangan untuk memenangkan pasangan Prabowo-Hatta," kata Mahfud dalam jumpa pers di Kantor MMD Initiative, Jakarta, Kamis.
Mahfud mengaku sudah mempertimbangkan masak-masak sebelum mengambil keputusan itu, termasuk mempertimbangkan adanya penolakan dari sejumlah pihak.
Menurut Mahfud, ada yang menyarankan agar ia tidak menjadi tim sukses karena ia dianggap lebih layak menduduki posisi sebagai negarawan, bahkan guru bangsa, sehingga semestinya tidak terlibat aktif dalam aksi dukung mendukung.
"Saya tidak pernah menyebut diri saya sebagai negarawan ataupun guru bangsa. Bagi saya dua sebutan itu terlalu tinggi. Saya hanyalah pelaku politik yang harus menentukan pilihan dalam perpolitikan nasional," kata Mahfud.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu juga menyatakan berjuang di ranah politik sama pentingnya dengan memperjuangkan tegaknya agama.
"Memperjuangkan agama dibutuhkan dukungan politik, begitu juga sebaliknya, berjuang di politik juga membutuhkan tuntunan agama," katanya.
***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014
"Dengan mengucap bismillahirrohmannirrohim, sore ini saya nyatakan memulai perjuangan untuk memenangkan pasangan Prabowo-Hatta," kata Mahfud dalam jumpa pers di Kantor MMD Initiative, Jakarta, Kamis.
Mahfud mengaku sudah mempertimbangkan masak-masak sebelum mengambil keputusan itu, termasuk mempertimbangkan adanya penolakan dari sejumlah pihak.
Menurut Mahfud, ada yang menyarankan agar ia tidak menjadi tim sukses karena ia dianggap lebih layak menduduki posisi sebagai negarawan, bahkan guru bangsa, sehingga semestinya tidak terlibat aktif dalam aksi dukung mendukung.
"Saya tidak pernah menyebut diri saya sebagai negarawan ataupun guru bangsa. Bagi saya dua sebutan itu terlalu tinggi. Saya hanyalah pelaku politik yang harus menentukan pilihan dalam perpolitikan nasional," kata Mahfud.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu juga menyatakan berjuang di ranah politik sama pentingnya dengan memperjuangkan tegaknya agama.
"Memperjuangkan agama dibutuhkan dukungan politik, begitu juga sebaliknya, berjuang di politik juga membutuhkan tuntunan agama," katanya.
***1***
Editor : Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014