Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Kelengkapan sarana prasarana tenaga pendidik dan kependidikan menjadi kelemahan utama dalam proses penilaian akreditasi sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA di Provinsi Bengkulu.

"Penilaian akreditasi umumnya terkendala pada kelengkapan sarana prasarana, mulai dari bangunan fisik, hingga perlengkapan penunjang," kata Humas Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Bengkulu Budianta di Bengkulu, Senin.

Ia mengatakan masalah kelengkapan sarana prasarana tersebut masih menjadi persoalan di 10 kabupaten dan kota di daerah ini, termasuk ketersediaan perangkat penunjang pendidikan seperti laboratorium, kelengkapan sarana olahraga dan kesenian masih minim.

"Bahkan sekolah-sekolah di Kota Bengkulu masih banyak yang `keteteran` soal kelengkapan sarana prasarana ini," katanya.

Data yang diterbitkan dinas tersebut, khusus fisik bangunan sekolah, sebanyak 457 unit gedung SD, SMP dan SMA serta SMK mengalami kerusakan.

Sarana yang paling banyak mengalami kerusakan adalah gedung SD yakni sebanyak 396 unit, SMP sebanyak 62 unit dan sembilan gedung SMA/SMK.

Sebagian besar gedung sekolah yang saat ini mengalami kerusakan disebabkan gempa berkekuatan 7,6 Skala Richter pada 2000 dan 7,9 Skala Richter pada 2007 yang mengguncang Provinsi Bengkulu.

"Sekolah ini sudah diperbaiki bertahap dan terus dibenahi setiap tahun, namun keterbatasan dana membuat perbaikan harus dilakukan bertahap," katanya.

Selanjutnya keberadaan tenaga pendidik dan kependidikan juga belum merata penyebarannya, termasuk kualitasnya.

Namun, jumlah sekolah yang terakreditasi pada 2007 sebanyak 460 sekolah, pada 2008 sebanyak 298 sekolah, 2009 sebanyak 558 sekolah, 2010 sebanyak 282 sekolah dan pada 2011 sebanyak 513 sekolah.

"Saat ini ada 800 sekolah yang harus diakreditasi, sebagian sudah berakhir masa akreditasinya yakni lima tahun dan sebagian merupakan sekolah yang baru dibangun," katanya.

Budianta mengatakan terdapat 1.600 sekolah seluruh tingkatan di Provinsi Bengkulu dan yang terbanyak adalah sekolah dasar (SD).(rni)

Pewarta:

Editor : Usmin


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012