Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan kuota program jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) tahun 2022 masih menyisakan 1.400 orang dari kuota 10.029 orang.

"Kuota Jamkesda saat ini masih tersisa 1.400 orang lagi, sisa kuota ini diperkirakan akan mencukupi sampai dengan akhir tahun nanti," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Rephi Meido Satria saat dihubungi di Rejang Lebong, Sabtu.

Dia menjelaskan, program Jamkesda yang bersumber dari APBD Rejang Lebong 2022 tersebut diberikan kalangan masyarakat tidak mampu di daerah itu yang saat ini belum mendapat jaminan kesehatan (JKN-KIS).

Kalangan warga tidak mampu ini, kata dia, dapat menikmati pelayanan berobat gratis di fasilitas kesehatan milik pemerintah baik di Kabupaten Rejang Lebong hingga ke RS M Yunus di Bengkulu.

"Setelah berobat, mereka ini langsung kita daftarkan menjadi peserta BPJS kesehatan yang iurannya langsung kita bayarkan satu tahun berjalan. Sehingga saat akan kembali melakukan kontrol atau berobat sudah tidak perlu membayar lagi karena sudah menjadi peserta BPJS kesehatan," terangnya.

Sementara itu untuk pelaksanaan program Jamkesda tahun depan, saat ini pihaknya sudah menyusun anggarannya dalam R-APBD Rejang Lebong 2023 yang dalam waktu dekat akan dibahas pihak DPRD setempat dengan jumlah mencapai Rp20 miliar.

Menurut dia, dengan anggaran sebesar Rp20 miliar ini nantinya akan bisa membiayai integrasi peserta Jamkesda ke BPJS kesehatan, di mana dari jumlah anggarannya itu akan disisihkan sebesar Rp2 miliar untuk biaya perobatan warga tidak mampu yang belum terdaftar sebagai peserta BPJS kesehatan.

"Jika 41.000 warga Rejang Lebong ini sudah menjadi peserta BPJS kesehatan maka ini akan menaikkan cakupan UHC sebesar 97 persen, di mana cakupan kita baru dikisaran 87,50 persen," demikian Rephi Meido.
 

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022