Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, meminta organisasi perangkat daerah atau OPD setempat untuk pro aktif terlibat dalam upaya menurunkan angka stunting di wilayah itu.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Rejang Lebong Asli Samin di Rejang Lebong, Sabtu, mengatakan angka prevalensi stunting di Kabupaten Rejang Lebong tahun 2023 mencapai 28,6 persen dan tercatat tertinggi di Provinsi Bengkulu.
"Penanganan stunting ini tidak bisa hanya mengandalkan satu OPD saja, tetapi semua OPD yang terlibat. Kita harus pro aktif dan serius serta memiliki komitmen untuk melakukan percepatan penurunan stunting di Rejang Lebong," kata dia.
Dia menjelaskan upaya penurunan angka stunting atau gagal tumbuh pada balita yang ada di Kabupaten Rejang Lebong ini harus dilakukan sehingga bisa ditekan dan tidak bertambah banyak.
Percepatan penurunan angka stunting ini, kata dia, merupakan program prioritas nasional yang dipertegas melalui Peraturan Presiden nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Menurut dia, angka stunting di Kabupaten Rejang Lebong berdasarkan hasil survei kesehatan Indonesia tim Kemenkes pada 2022 lalu berada di angka 20,2 persen atau berada di peringkat tiga terbawah di Provinsi Bengkulu.
Kemudian prevalensi stunting di Kabupaten Rejang Lebong tahun 2023 kembali naik sebesar 8,4 persen yakni di angka 28,6 persen dan menjadi yang tertinggi di Provinsi Bengkulu.
"Perlu kita tekan secara bersama-sama agar angka stunting tahun 2024 ini bisa menurun, untuk itu diperlukan program inovatif dan modifikasi. Berdayakan bidan desa di seluruh desa untuk mencari dan memantau anak stunting, lalu kita bantu dan kita tangani secara bersama-sama sesuai dengan bidang tugas masing-masing OPD," demikian Asli Samin.
Pemkab Rejang Lebong minta OPD pro aktif turunkan angka stunting
Minggu, 19 Mei 2024 9:15 WIB 716