Bengkulu,  (Antara) - Sejumlah warga terlihat memadati hampir seluruh lokasi Pantai Panjang Bengkulu pada liburan hari ketiga setelah Lebaran.

Pantauan Antara di beberapa lokasi rekreasi itu, Kamis, mereka umumnya datang dari sejumlah kabupaten di Provinsi Bengkulu yang tidak memiliki pantai.

Mereka hadir menggunakan aneka kendaraan, dan umumnya angkutan massal seperti mobil dengan bak terbuka yang dipasang terpal sebagai atapnya.

Selain itu, ada juga warga dari Wilayah Sumatera Selatan yang sengaja berlibur ke pantai yang panjangnya mencapai sembilan kilometer itu.

Menurut salah seorang pedagang aneka makanan dan minuman di daerah Pasir Putih, Pantai Panjang, Sahril pengunjung mulai ramai sejak hari ke dua Lebaran.

"Perkiraan kita terus ramai dan puncaknya kemungkinan Sabtu atau Minggu," ujarnya.

Ia pun menjelaskan, pengunjung yang datang sebagian besar dari luar Kota Bengkulu seperti Kabupaten Rejang, Kabupaten Rejanglebong, dan Kabupaten Kepahiang.

"Ada juga dari Lahat dan Pagaralam, Sumatera Selatan," kata dia.

Seorang pengunjung dari Curup, Kabupaten Rejanglebong, Hasanudin mengatakan ia bersama rombongan keluarga sengaja datang untuk berlibur di pantai.

"Memang kita dilarang mandi di sini, tetapi cukuplah untuk menginjakkan kaki di pasir pantai kemudian diterjang ombak kecil," ujar dia.

Pemerintah setempat melarang siapa pun untuk mandi di laut dan peringatan ada di beberapa tempat. Namun, sejumlah pengunjung ada juga yang mandi dan bermain di laut terutama di daerah yang memang diperbolehkan yakni di Pantai Jakat.

Pengunjung pantai tersebut tidak dikenakan biaya, kecuali parkir kendaraan. Tetapi, mereka yang memanfaatkan pondokan harus memesan makanan atau minuman yang dijual pemilik pondok.

Aneka makanan yang dijajakan di sana dan ciri khas Pantai Panjang yakni udang dan kepiting digoreng menggunakan tepung, opak (kerupuk dari ubi kayu), serta yang tak tertinggal yakni kelapa muda.

***2***


Pewarta:

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014