Tim Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, menggelar patroli rutin untuk mencegah perambahan kawasan Hutan Produksi (HP) Air Teramang di daerah ini.

"Untuk mencegah ratusan warga merambah hutan, kami bersama tim akan menggelar patroli rutin di hutan daerah ini," kata Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Kabupaten Mukomuko Aprin Sihaloho di Mukomuko, Rabu.

Tim KPH Kabupaten Mukomuko sejak beberapa hari terakhir menggelar patroli di Hutan Produksi Air Teramang di Desa Tunggang dan Desa Mekar Mulya dan menemukan seluas ratusan hektar hutan rusak akibat perambahan.

Selain itu, katanya, tim juga menemukan bekas alat berat yang digunakan untuk membuka jalan menuju kawasan HP Air Teramang di Kecamatan Pondok Suguh, kini tidak ada lagi alat berat dalam hutan tersebut.

Ia mengatakan, pihaknya hanya menemukan ada enam orang yang sedang melakukan aktivitas dalam kawasan HP Air Teramang secara ilegal.

"Kami telah memberikan teguran kepada enam orang perambah hutan ini dan meminta mereka untuk tidak melakukan aktivitas dalam kawasan hutan negara di daerah ini tanpa izin," ujarnya.

Ia memperkirakan, jumlah orang baik dari dan luar daerah ini yang melakukan aktivitas perambahan HP Air Teramang mencapai ratusan orang.

Terkait dengan adanya penemuan kawasan hutan yang rusak akibat perambahan tersebut, ia mengatakan, pihaknya telah melaporkan kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bengkulu.

Sementara itu, HP Air Teramang yang rusak akibat perambahan tersebut berada dalam lahan izin usaha pemanfaatan hasil hutan, kayu hutan dan alam milik PT BAT.

"Lokasi HP Air Teramang yang tidak tersebut berada dalam lokasi izin milik PT BAT dan mudah-mudahan setelah ini tidak ada lagi orang yang berani melakukan aktivitas perambahan dalam hutan tersebut," ujarnya.

Selain itu, ia meminta, pihak perusahaan menjaga kawasan hutan yang masuk dalam lokasi izinnya dari aktivitas warga yang melakukan perambahan.




 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KPH Mukomuko gelar patroli rutin di hutan

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022