Bengkulu (Antara) - Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu meningkatkan kewaspadaan terhadap peredaran uang palsu di daerah itu, terkait dibekuknya pengedar uang palsu oleh kepolisian setempat.

"Kami berencana akan memperbanyak intensitas sosialisasi ciri uang asli kepada masyarakat, dan kami mengapresiasi kepolisian Bengkulu dapat mengungkap peredaran uang palsu di daerah ini," kata Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Bengkulu Azhar Achlusyani di Bengkulu, Jumat.

Apalagi sesuai yang didengar pada pemberitaan, akan dikeluarkannya uang kartal baru, dengan nama uang NKRI.

"Kami BI perwakilan di provinsi saja belum tahu tentang uang itu, kami belum bisa berkomentar tentang itu, dan jika ada saat ini yang mengedarkan uang dan mengaku itu uang baru, hal tersebut terindikasi uang palsu," kata dia.

Dia mangatakan bahwa secara umum masyarakat bisa mengenali ciri uang asli dengan uang palsu secara sederhana.

Menurut Azhar, secara kasatmata uang kartal asli dapat dibedakan dari tekstur cetakan uang yang lebih kasar dibandingkan dengan uang palsu.

"Jika kita raba, uang kartal asli terasa lebih timbul dan kasar, gradasi warna uang dari beberapa warna yang menyatu terlihat lembut dan halus, kalau yang palsu kontas sekali antarwarna satu dan lainnya, hal itu disebabkan karena mencetak menggunakan printer," ucapnya. 

Selain itu, masyarakat juga bisa memastikan keaslian uang dengan melihat tanda logo BI putus-putus pada dua sisi mata uang. 

"Kalau diterawang tanda BI ini akan terlihat utuh, bisa masyarakat lihat di bawah nominal uang," kata Azhar.

Dia mengatakan masyarakat juga diharapkan tidak takut melaporkan jika ditemukan uang yang diduga palsu atau diragukan keasliannya.

"Jangan takut melaporkannya, polisi tidak mungkin akan menuduh sebagai pengedar jika melaporkan temuan, atau masyarakat bisa melaporkan kepada kami, sekali lagi mari kita sama-sama saling bahu-membahu untuk memberantas peredaran uang palsu," ujarnya.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014