Rejanglebong (Antara) - Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Rejanglebong Bengkulu menggelar penyuluhan kesehatan reproduksi pelajar pada 21 sekolah di daerah itu.

"Penyuluhan kesehatan reproduksi di kalangan pelajar ini dilaksanakan pada 40 sekolahan tingkat SMP dan SMA/SMK yang tersebar dalam wilayah Kota Curup terhitung mulai 11 Agustus hingga 20 Oktober 2014 mendatang,"  kata Kepala Bidang Keluarga Berencana pada kantor BPPKB Rejanglebong, Mislan di Rejanglebong, Jumat.

Penyuluhan ini dilaksanakan saat upacara bendera setiap hari Senin, petugas penyuluh akan bertindak sebagai pembina upacara di sekolah masing-masing"

Penyuluhan kesehatan reproduksi di kalangan pelajar ini kata dia, untuk memberikan pemahaman kepada pelajar agar mengerti fungsi dari alat reproduksi masing-masing sehingga tidak terjebak dalam pergaulan bebas atau seks bebas karena jika sampai terjadi akan menyebabkan hamil di luar nikah dan terjadinya pernikahan dini.

Selain itu penyuluhan ini juga bertujuan untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan berbahaya serta pengurangan resiko penyebaran HIV/Aids.

Pemahaman fungsi dari alat reproduksi tersebut kata dia, bukanlah hal yang tabu lagi mengingat perkembangan zaman saat ini memungkinkan para pelajar mengetahuinya lebih cepat selain yang dipelajari dari pelajaran di sekolah seperti melalui berbagai media informasi antara lain internet, koran atau majalah.

Masuknya media informasi ini selain memberikan dampak positif juga memberikan dampak negatif dengan tidak adanya pengawasan anak-anak dalam mengakses informasi yang belum layak mereka baca atau tonton melalui media internet, akibatnya banyak kejadian yang menyebabkan anak-anak terlibat pergaulan bebas karena pengaruh menonton film porno atau membaca bacaan orang dewasa.

Pengaruh kemajuan zaman ini, kata dia, menyebabkan terjadinya risiko pernikahan dini karena adanya pelajar yang hamil akibat ketidakmengertian mereka tersebut. Timbulnya kasus pernikahan dini tersebut dapat menyebabkan laju pertumbuhan penduduk yang tidak terkontrol serta membahayakan ibu  dan anak yang akan melakukan persalinan.

Dari 21 sekolah yang menjadi target program penyuluhah refroduksi remaja itu kata dia, hingga saat ini sudah berjalan di delapan sekolah dengan melibatkan petugas penyuluh KB dari badan PPKB dengan cara mendatangi masing-masing sekolah baik SMP maupun SMA sederajat baik negeri maupun swasta yang tersebar dalam lima kecamatan di di wilayah perkotaan meliputi Kecamatan Curup Tengah, Curup Timur, Curup Selatan, Curup Kota dan Curup Utara.

Penyuluhan kesehatan reproduksi pada 10 kecamatan lainnya yang berada di luar perkotaan akan dilaksanakan pada akhir tahun mengingat dari 15 kecamatan di daerah itu pada 2013 lalu sudah dibentuk 70 pusat informasi konseling remaja dan mahasiswa (PIKR-M) yakni pelayanan bidang kesehatan reproduksi yang dikelola langsung oleh pihaknya melalui UPTD di masing-masing kecamatan. ***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014