"Satu atau dua dekade silam isi handphone dan dunia daring itu disebut dunia maya, semu, yang nyata tetap kehidupan sehari-hari. Namun saat ini terbalik, dunia maya yang jadi nyata, di mana aktivitas generasi muda lebih banyak di dunia daring. Karena itu menjaga handphone anak itu penting," kata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Kamis.
Menurut dia menjaga dunia daring, media sosial dan komunikasi anak lewat gawai akan menentukan bagaimana karakter penerus-penerus bangsa tersebut terbentuk.
"Bagaimana aktivitas, profil para pemuda dan pelajarnya saat ini, itu lah gambaran masa depan bangsa dan juga Bengkulu nanti," ucapnya.
Gubernur Rohidin memberi beberapa tips bagi orang tua dalam memantau kehidupan anak-anak mereka terkait gawai. Pertama, menurut dia, memberikan pemahaman pada anak-anak bahwa memantau kehidupan mereka di gawai bukanlah untuk membatasi anak, tetapi untuk membimbing agar mereka tidak kena pengaruh negatif.
"Biasakan anak terbuka soal isi handphone, ketika tidak ada yang ditutup-tutupi, artinya kehidupan di handphone itu sudah sehat, begitu juga untuk orang tua, suami-istri sebagai contoh untuk anak," ucapnya.
Kemudian, orang tua juga perlu memperhatikan pesan elektronik, grup obrolan, media sosial, dan laman daring sang anak, termasuk galeri foto dan video di gawai mereka.
"Kalau saya juga memperhatikan histori dan kotak sampah handphone, mungkin ada yang langsung dihapus," ucapnya.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyampaikan hal tersebut dalam kegiatan Deklarasi Generasi Antihoaks SMA dan SMK se-Kota Bengkulu.
Pada kesempatan itu Gubernur Rohidin bahkan menstimulasi ratusan anak yang hadir dengan memberikan hadiah bagi yang berani menunjukkan isi gawai mereka.
"Saya pikir tidak ada atau hanya satu dua orang yang akan berani maju, ternyata banyak yang berani menunjukkan. Saya tidak akan mengeceknya, ketika dia menyatakan bersedia menunjukkan isi handphonenya pada saya, saya yakin isi handphone anak-anak kita ini sehat dan kehidupan mereka juga sehat," ujar Rohidin.