Penggiat lingkungan yang tergabung dalam Gerakan Memungut Sehelai Sampah di Sungai Karang Mumus (GMSS-SKM) Samarinda, Kalimantan Timur, terus mengampanyekan ajakan mengelola sampah secara menyeluruh, bukan hanya sampah yang bisa diubah menjadi uang.
"Sampah adalah masalah bersama sehingga semua jenis sampah harus dikelola, mau jadi uang atau tidak, harus dikelola, jangan hanya sampah yang bisa jadi uang yang dikelola, sementara yang tidak bisa dijual tetap dibiarkan," ujar Ketua GMSS-SKM Samarinda Misman di Samarinda, Minggu.
Sampah, katanya, merupakan cermin dari perilaku manusia, semakin banyak sampah di lingkungan, menggambarkan bahwa manusia yang tinggal di lingkungan tersebut pemalas, jorok, dan tidak peduli dengan kesehatan.
Sebaliknya, makin bersih suatu lingkungan, menggambarkan bahwa manusia atau komunitas setempat adalah orang yang memperhatikan kebersihan, berperilaku sehat, dan peduli dengan kesehatan.
Lebih hebat lagi adalah manusia yang mampu mengelola sampah dari rumah tangga, yakni memisahkan sampah organik dan nonorganik, yakni yang organik dikelola menjadi pupuk, sedangkan yang nonorganik dibuang ke tempat sampah, bukan dibuang sembarangan seperti di jalanan, di parit, atau di sungai.
Ada lagi yang lebih hebat, yakni ada orang yang mencari sampah untuk dikelola dengan tanpa memikirkan apakah sampah tersebut akan jadi uang atau tidak, karena yang dipikirkan adalah bagaimana sampah tersebut tidak berserakan baik di darat, danau, sungai, maupun laut.
Orang yang peduli terhadap lingkungan, katanya, dalam mengelola sampah tidak harus berpikir komersil, namun yang dipikirkan adalah bagaimana sampah tidak menjadi beban bagi bumi, sehingga orang tersebut tidak rela jika ada plastik yang berserakan.
Menurutnya, ada orang yang mengelola sampah untuk berbagai tujuan, seperti memungut semua sampah untuk dibuang ke tempat sampah, ada sampah tertentu yang dipungut untuk dijual, ada pula yang dipisah untuk dijadikan kerajinan, karya tertentu, hingga dijadikan pupuk.
"Semua itu adalah perbuatan baik, namun yang paling penting adalah sampah harus dikelola, baik sampah tersebut bisa jadi uang atau tidak, karena sebenarnya di dunia ini tidak ada sampah, asalkan kita bisa mengelola dengan baik," kata Misman.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022
"Sampah adalah masalah bersama sehingga semua jenis sampah harus dikelola, mau jadi uang atau tidak, harus dikelola, jangan hanya sampah yang bisa jadi uang yang dikelola, sementara yang tidak bisa dijual tetap dibiarkan," ujar Ketua GMSS-SKM Samarinda Misman di Samarinda, Minggu.
Sampah, katanya, merupakan cermin dari perilaku manusia, semakin banyak sampah di lingkungan, menggambarkan bahwa manusia yang tinggal di lingkungan tersebut pemalas, jorok, dan tidak peduli dengan kesehatan.
Sebaliknya, makin bersih suatu lingkungan, menggambarkan bahwa manusia atau komunitas setempat adalah orang yang memperhatikan kebersihan, berperilaku sehat, dan peduli dengan kesehatan.
Lebih hebat lagi adalah manusia yang mampu mengelola sampah dari rumah tangga, yakni memisahkan sampah organik dan nonorganik, yakni yang organik dikelola menjadi pupuk, sedangkan yang nonorganik dibuang ke tempat sampah, bukan dibuang sembarangan seperti di jalanan, di parit, atau di sungai.
Ada lagi yang lebih hebat, yakni ada orang yang mencari sampah untuk dikelola dengan tanpa memikirkan apakah sampah tersebut akan jadi uang atau tidak, karena yang dipikirkan adalah bagaimana sampah tersebut tidak berserakan baik di darat, danau, sungai, maupun laut.
Orang yang peduli terhadap lingkungan, katanya, dalam mengelola sampah tidak harus berpikir komersil, namun yang dipikirkan adalah bagaimana sampah tidak menjadi beban bagi bumi, sehingga orang tersebut tidak rela jika ada plastik yang berserakan.
Menurutnya, ada orang yang mengelola sampah untuk berbagai tujuan, seperti memungut semua sampah untuk dibuang ke tempat sampah, ada sampah tertentu yang dipungut untuk dijual, ada pula yang dipisah untuk dijadikan kerajinan, karya tertentu, hingga dijadikan pupuk.
"Semua itu adalah perbuatan baik, namun yang paling penting adalah sampah harus dikelola, baik sampah tersebut bisa jadi uang atau tidak, karena sebenarnya di dunia ini tidak ada sampah, asalkan kita bisa mengelola dengan baik," kata Misman.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022