Bengkulu (Antara) - Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu mengungkapkan nilai tukar petani (NTP) di daerah itu pada Agustus melemah, yakni turun sebesar 0,84 persen jika dibandingkan dengan Juli.

"Pada Juli indeks NTP tercatat, 96,81 sedangkan pada Agustus, NTP Bengkulu hanya pada angka 96,00," kata Kepala Bidang Statistik dan Distribusi Nurul Hasanuddin di Bengkulu, Rabu.

Melemahnya indeks nilai tukar petani itu menurut dia, oleh karena terjadi penurunan harga produksi pertanian yang diterima petani, sedangkan harga yang harus dibayarkan untuk biaya produksi maupun konsumsi meningkat.

"Indeks harga yang diterima petani pada Agustus turun sebesar 0,37 persen, yakni dari 108,87 pada Juli, menjadi 108,47 pada Agustus," kata dia.

Hasanuddin menjelaskan, untuk indeks harga yang harus dibayarkan petani meningkat sebesar 0,48 persen, pada Juli tercatat sebesar 112,46, namun pada Agustus meningkat menjadi 112,99.

Untuk nilai tukar usaha petani (NTUP) di Provinsi Bengkulu juga ikut mengalami penurunan indeks, pada Juli tercatat 102,10, sedangkan pada Agustus menjadi 101,52.

"Hal ini terjadi karena indeks harga yang dikeluarkan petani untuk biaya produksi dan penambahan barang modal mengalami kenaikan," ucapnya.

Melalui indeks harga yang dibayarkan petani menurut dia, dapat melihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat pedesaan.

"Setiap subsektor mengalami kenaikan, seperti, tanaman pangan naik 0,46 persen, hortikultura sebesar 0,39 persen, perkebunan 0,57 persen, peternakan 0,33 persen, dan perikanan 0,42 persen," kata Hasanuddin.

Lebih lanjut, menurut dia kenaikan harga tersebut menjadi pemacu angka inflasi pedesaan, pada Agustus laju inflasi tercatat pada angka 0,55 persen.  ***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014