Mukomuko (Antara) - DPRD Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan petani setempat memerlukan forum yang bertugas mengawasi harga tandan buah segar kelapa sawit di daerah itu.

"Petani di Mukomuko ini perlu forum yang terdiri dari petani itu sendiri. Forum ini lah yang nantinya mengawasi harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit," kata Anggota DPRD Kabupaten Mukomuko, Badrun Hasani, di Mukomuko, Selasa.   

Ia mengatakan, petani setempat perlu forum tersebut agar setiap keluar hasil keputusan rapat tim penetapan harga TBS kelapa sawit Provinsi Bengkulu, forum ini yang selanjutnya mengawasinya di perusahaan perusahaan.

Menurutnya, Jika harga TBS kelapa sawit di daerah itu tidak sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh tim maka tugas forum ini menindaklanjutinya di perusahaan.

"Peran forum ini sangat besar untuk menjembatani hubungan kerja antara petani yang punya komoditas kelapa sawit dan perusahaan pengolahan hasil perkebunan," ujarnya.   

Terkait masih rendahnya harga TBS kelapa sawit di daerah itu, menurutnya, tugas pemerintah setempat melalui instansi terkait mencarikan solusinya.

Bila perlu, lanjutnya, pemerintah setempat memberikan sanksi terhadap perusahaan yang tidak mematuhi surat keputusan Gubernur Bengkulu terkait besaran harga TBS kelapa sawit setiap dua minggu sekali.

Dijelaskan, pihak belum mengetahui alasannya sehingga perusahaan tidak mematuhi surat keputusan Gubernur Bengkulu terkait harga TBS kelapa sawit.

Sementara, lanjutnya, di daerah lain harga TBS kelapa sawit petaninya lebih tinggi dibandingkan harga di daerah itu.

Menurutnya, jika perusahaan tidak mau mematuhi sebaiknya SK Gubernur Bengkulu itu dicabut saja. Jangan sampai petani bertanya-tanya soal perbedaan harga TBS kelapa sawit itu.***1***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014