Bengkulu, (Antara) - Harga berbagai jenis cabai di Pasar Minggu Kota Bengkulu rata-rata mengalami kenaikan hingga Rp8.000 per kilogram dibandingkan satu minggu sebelumnya.

"Pasokan cabai ke Kota Bengkulu berkurang, baik pasokan dari petani lokal maupun dari provinsi lain, dan kenaikan harga ini terjadi menjelang Idul Adha," kata salah seorang penjual cabai di pasar tradisional Kota Bengkulu, Nur Amanah, di Bengkulu, Selasa.

Menurutnya, biasanya setiap hari mendapatkan 100 kg cabai merah serta 50 kg cabai hijau dari penyuplai cabai, namun seminggu terakhir dia hanya mendapatkan setengah dari pasokan normal itu.

"Kemungkinan karena kemarau beberapa bulan terakhir di Bengkulu, sehingga petani gagal panen," kata dia lagi.

Berkurang pasokan cabai di pasar tradisional di Kota Bengkulu ini membuat pedagang menaikkan harga jual.

"Karena pasokan cabai kurang, pedagang terpaksa menaikkan harga, dan rata-rata seluruh pedagang cabai di Pasar Minggu menaikkan harga delapan hingga sepuluh ribu rupiah per kilogramnya," katanya pula.

Harga jual cabai dari pedagang minggu lalu berkisar Rp28.000-Rp30.000/kg, namun beberapa hari terakhir pedagang mulai menjual dengan harga Rp38.000 per kg, sedangkan harga cabai rawit Rp32.000 per kilogram.

"Kalau pasokan masih tetap sedikit, kemungkinan harganya akan melonjak lagi," kata Nur pula.

Namun, meski mengalami kenaikan harga, beberapa pengusaha kuliner di daerah ini mengaku tetap menjual makanan dengan harga normal.

Menurut salah seorang pemilik rumah makan di Bengkulu, Hardin, dia baru akan menaikkan harga makanan yang dijualnya jika harga cabai tetap pada Rp38.000/kg.

"Saya yakin, harganya akan turun lagi, sekarang caranya dengan mengurangi porsi cabai untuk pelanggan rumah makan, biasanya satu bungkus nasi mendapatkan dua sendok makan cabai, sekarang hanya diberi setengahnya, pasti mereka juga maklum karena harga cabai sudah naik," ujarnya lagi.***2***


Pewarta: Oleh Boyke LW

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014