Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu mencatat bahwa selama Januari 2023 sebanyak 104 lembar uang palsu ditemukan di wilayah tersebut.
 
Deputi Kepala Perwakilan Bidang Sistem Pembayaran dan Manajemen Intern Bank Indonesia Bengkulu, Suhut M. T. Samosir mengatakan bahwa uang palsu tersebut berasal dari laporan pihak perbankan dan masyarakat di Bengkulu.
 
"Untuk uang palsu yang masuk ke kantor BI Bengkulu selama Januari 2023 sekitar 104 lembar dan uang tersebut telah dilimpahkan ke pihak kepolisian," kata dia di Kantor BI perwakilan Bengkulu, Kamis.
 
Dari 104 lembar uang palsu yang temukan tersebut rata-rata memiliki angka nilai yang tinggi seperti untuk pecahan Rp50 ribu sebanyak 48 lembar, pecahan Rp100 ribu ada 54 lembar dan Rp20 ribu dua lembar.
 
Kemudian, sejak Januari hingga Desember 2022 pihaknya menemukan sebanyak 777 lembar dengan pecahan Rp100 ribu, Rp50 ribu dan Rp20 ribu.
 
Suhut menjelaskan bahwa untuk uang dengan Tahun Emisi (TE) 2022 sulit untuk dipalsukan, oleh sebab itu, rupiah merupakan salah satu uang terbaik di dunia.
 
Sebab, proses pembuatan uang tersebut menggunakan teknik pencetakan yang lebih rumit jika dibandingkan dengan proses pembuatan uang dengan tahun emisi sebelumnya.
 
Lanjut Suhut, pihaknya saat ini telah berupaya berkoordinasi dengan Botasupal atau badan koordinasi pemberantasan rupiah palsu yang terdiri dari Bank Indonesia, kepolisian, kejaksaan, kementerian keuangan dan BIN guna mengatasi peredaran uang palsu di Indonesia khususnya Provinsi Bengkulu. BI  terus melakukan dan memberikan edukasi serta sosialisasi terhadap seluruh masyarakat terkait cinta, bangga dan paham rupiah, agar masyarakat dapat mengetahui uang yang dimiliki apakah asli atau tidak.
 
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat yang mendapatkan uang yang mencurigakan palsu dapat mendatangi kantor perwakilan BI untuk meminta keterangan atau menyerahkan uang tersebut ke pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023