Mukomuko (Antara) - Petani di Kecamatan Lubuk Pinang, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, setiap tiga bulan sekali memperoleh penghasilan sebesar Rp17 juta dari menanam padi di lahan persawahan yang tidak sampai seluas satu hektare.

"Setiap kali panen selama sekitar tiga bulan, saya mendapatkan uang dari menjual gabah sebesar Rp17 juta," kata Ketua Kelompok Tani Harapan Subur Kecamatan Lubuk Pinang, Zahliadi, saat menghitung penghasilannya dari bersawah di lahannya yang tidak sampai seluas satu hektare, di Mukomuko, Selasa.

Kelompok Tani Harapan Subur Kecamatan Lubuk Pinang, memiliki puluhan orang anggota yang menggarap areal persawahan seluas 70 hektare di irigasi teknis di wilayah tersebut.

Zahliadi menyebutkan, lahan persawahan miliknya dalam kelompok tersebut tidak sampai seluas satu hektare. Lokasinya pun tidak berada pada satu hamparan.

Di lahannya tersebut, lanjutnya, dibuat sebanyak 29 patok sawah dan dari hasil panen gabah kering giling sebanyak puluhan patok sawahnya itu, mencapai Rp17 juta.   

Ia mengatakan, menanam padi sekarang ini sangat menguntungkan dan petani sawah telah merasakan peningkatan ekonominya.

"Saya sendiri merasakan kalau kehidupan ekonomi keluarga saya saat ini berlebih. Bahkan jauh dari cukup," ujarnya.

Menurutnya, kalau dibandingkan penghasilan petani sawah dan sawit di daerah ini, jauh sekali perbedaannya. Bahkan petani sawit sekarang rela menebang tanamannya untuk dijadikan sawah.

Ia mengatakan, sebelumnya luas lahan persawahan di kelompok taninya itu seluas 80 hektare. Setelah ada anggota kelompok yang punya lahan seluas 10 hektare mengalihfungsikan menjadi kebun kelapa sawit, sehingga luas sawah dalam kelompok itu menjadi 70 hektare.

Sekarang, lanjutnya, anggota tersebut justru menyesal dan dari seluas 10 hektare sawah yang beralihfungsi jadi kelapa sawit, ada seluas dua hektare yang kembali menjadi sawah.

Ia menerangkan, di wilayahnya banyak petani yang sebelumnya mengalihfungsikan lahan persawahan menjadi kelapa sawit sekarang ingin kembali menggarap lahannya menjadi sawah.***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014