Bengkulu (Antara) - Sejumlah mahasiswa yang mengatasnamankan diri Gerakan Pemuda Pembela Rakyat (Gempar) Bengkulu mengelar aksi penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak di kawasan Simpang Lima Kota Bengkulu, Sabtu.

Aksi menentang rencana pemerintah untuk menaikan harga BBM mulai gencar dilakukan masyarakat Bengkulu setelah Tizbut tahir Indonesia mengelar aksi beberapa waktu lalu menuntut pemerintahan Jokowi-JK untuk membatalkan rencana kenaikan bbm tersebut.

Kordinator aksi "Gempar" Yusuf Sugiarto meminta pemerintahan untuk membatalkan rencana kenaikan harga BBM karena hanya akan menyengsarakan masyarakat.

Dengan membawa sejumlah spanduk dan membagi-bagikan brosur massa juga mengelar aksi dorong sepeda motor sebagai tanda protes terhadap rencana pemerintah untuk menaikan harga BBM.

"Kami menilai kenaikan harga BBM hanya akan menambah beban masyarakat kecil, pihak yang paling merasakan dampak dari kenaikan adalah masyarakat berekonomi menegah ke bawah contohnya para nelayan, pedagang kecil, tukang ojek," tambahnya.

Sementara itu kompensasi yang dijanjikan pemerintah dirasa belum bisa maksimal untuk membantu perekonomian rakyat.

Yusuf  menambahkan karena itu "Gempar" menuntut pemerintah untuk tidak menaikan harga BBM.

Aksi tersebut nyarisricuh setelah aparat kepolisian menghentikan orasi  karena dinilai mahasiswa sudah menyalahi aturan yang telah disepakti.

Melihat mahasiswa mengelar aksi keluar dari konteks pihak kepolisian langsung bertindak untuk menghentikan aksi dan sempat terjadi adu mulut antara mahasiswa dan pihak kepolisian namun akhirnya mahasiswa melunak.

Kasat Sabhara Polres Kota Bengkulu AKBP Sukamso mengatakan, kericuhan itu lebih karena adanya provokasi dari massa dengan menggelar aksi ke luar dari konteks awal yang disetujui oleh pihak kepolisian dari yang awalnya izin aksi hanya untuk penolakan harga BBM, namun setelah berjalan aksi mahasiswa berorasi menyuarakan dan mengecam tindakan respresif dan kriminalitas polisi terhadap rekan pers dan mahasiswa yang terjadi di Makasar beberapa waktu lalu.***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014