Mukomuko (Antara) - Para petani di Kecamatan Air Manjuto, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, mengusulkan lahan irigasi teknis seluas sekitar 150 hektare yang telah ditanami kelapa sawit dikembalikan menjadi areal persawahan.

"Seluas 150 hektare lahan yang diusulkan itu awalnya sawah yang ditanami kelapa sawit. Sekarang mereka ingin dikembalikan jadi sawah," kata Kabid Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko, Elxandi, di Mukomuko, Sabtu.

Menurutnya, lahan perkebunan kelapa sawit itu rencananya diusulkan masuk dalam kegiatan optimasi lahan tahun 2015.

Namun, katanya, kendalanya sekarang ini adalah petani yang mengusulkan itu tidak punya biaya sendiri untuk menumbangkan ribuan tanaman kelapa sawit tersebut.

"Jumlah tanaman kelapa sawit yang mau ditumbang itu tidak sedikit. Dalam satu hektare saja ada sebanyak 120 batang tanaman kelapa sawit dikalikan seluas 150 hektare," ujarnya.

Sementara, katanya, kalau dibebankan ke kegiatan optimasi lahan, dananya tidak mencukupi. Dana optimasi lahan itu sebesar Rp2 juta per hektare.

Menurutnya, dana optimasi lahan itu sangat terbatas. Untuk membiayai lahan yang masih kosong saja tidak mencukupi seperti untuk pengolahan lahan, membeli sarana produksi, benih, dan pupuk.

Apalagi, lanjutnya, kalau harus membiayai kegiatan menumbangkan tanaman kelapa sawit tambah tidak mencukupi.

"Kalau bisa jangan memberatkan petani yang mengusulkan tanaman kelapa sawitnya menjadi sawah," ujarnya.

Pihaknya akan melihat aturan dari pusat. Kalau peluang pembiayaan lain bagi petani yang mengusulkan pengembalian lahan yang telah ditanami sawit menjadi sawah. ***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014