Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, akan membangun sumur bor untuk mengairi sawah tadah hujan seluas 600 hektare di daerah itu pada 2015.

"Hari ini (Kamis) kami turun untuk survei investigasi desain (SID) dua lokasi yang akan dibangun sumur dalam atau sumur bor," kata Kabid Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten Mukomuko, Elxandi, di Mukomuko, Kamis.

Elxandi mengatakan hal itu menindaklanjuti usulan dari warga di lima desa di daerah itu yang minta dibangun pompanisasi untuk pengairan sawah tadah hujan mereka di lahan seluas 600 hektare di Desa Pasar Ipuh.

Menurutnya, yang dimaksud dengan pembangunan pompanisasi yang diusulkan oleh warga Desa Pasar Ipuh itu kegiatan sumur dalam satu paket tetapi di dua lokasi yang masih berada di Desa Pasar Ipuh, Kecamatan Ipuh.

Ia mengatakan, instansi itu melakukan SID ke Desa Pasar Ipuh untuk memastikan lokasi yang layak dibangun sumur dalam.

Dari hasil SID itu, lanjutnya, akan dibuat semacam rekomendasi, ada titik koordinatnya, dan rencana anggaran biaya (RAB) kasar untuk kegiatan pembangunannya.

Ia menyebutkan, sebesar Rp5 miliar dana alokasi khusus (DAK) dalam APBD 2015 di instansi itu untuk membangun sumur dalam termasuk jaringan dan parit.

Kepala Desa Pasar Ipuh Mardiansyah mengatakan warganya  meminta pemerintah setempat membangun pompanisasi untuk pengairan sawah tadah hujan di wilayah tersebut.

"Kami minta pembangunan pompanisasi berskal besar untuk pengairan seluas 600 hektare sawah tadah hujan di desa ini," ujarnya.

Mardiansyah menyebutkan, seluas 600 hektare areal persawahan milik warga lima desa yang berada di Desa Pasar Ipuh. Sawah seluas itu selama ini mengandalkan air hujan sebagai sumber pengairan.

Menurutnya, di areal persawahan di desa itu telah dibangun drainase Air Tebat oleh pemerintah melalui Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan tahun 2011.

Namun, lanjutnya, drainase yang dibangun sebagai saluran tersier Air Tebat tidak mampu mengairi sawah seluas 600 hektare di desa itu.  

Untuk mengoptimalkan sarana saluran irigasi yang ada di desa itu, ia berharap, pemerintah setempat membuat sumber air yakni dengan cara membangun pompanisasi berskala besar.***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014