Mukomuko (Antara) - Warga Desa Ujung Padang Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu mengeluhkan kenaikan harga beras di daerah ini yang mencapai Rp2.000 per kilogram.

"Dalam dua pekan ini harga beras di pasar tradisional Kelurahan Koto Jaya mengalami kenaikan sekitar Rp2.000 per kilogram," kata warga Desa Ujung Padang, Warni, di Mukomuko, Senin.

Ia mengatakan, harga beras yang sebelumnya sebesar Rp150.000 per kaleng yang berisi 16 kilogram beras, sekarang harganya naik menjadi Rp170.000 per kaleng.

Bahkan, katanya lagi, harga jual beras di pedagang pengecer di Kelurahan Bandar Ratu lebih mahal lagi sebesar Rp180.000 per kaleng.

Pedagang pasar tradisional Kelurahan Koto Jaya Kecamatan Kota Mukomuko, Suli, mengatakan harga beras naik sebesar Rp170.000 per kaleng isi 16 kilogram.

"Harga beras sudah dua minggu ini naik naik dari Rp150.000 menjadi Rp170.000 per kaleng," ujarnya.

Ia mengatakan, harga beras yang naik ini adalah beras lokal dari Desa Lubuk Sanai Kecamatan XIV Koto.

Sedangkan harga beras dari Kabupaten Kerinci masih bertahan sebesar Rp150.000 per kaleng.

Menurutnya, harga beras naik karena modal pedagang untuk membeli beras di tempat penggilingan padi di Desa Lubuk Sanai juga mengalami kenaikan.

Belum lagi, lanjutnya, dihitung biaya transportasi mengangkut beras dari penggilingan padi di Desa Lubuk Sanai ke pasar tradisional Kelurahan Koto Jaya.

Menurutnya, meskipun harga beras telah dinaikkan sebesar itu tetapi banyak pembeli yang keberatan sehingga mereka masih menawar.

"Daripada beras ini tidak laku terpaksa kami turunkan harganya menjadi Rp165.000 per kaleng," ujarnya lagi.***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014