Mukomuko (Antara) - Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi untuk mencari solusi dalam mengatasi kesulitan petani akibat anjloknya harga getah karet.

"Minggu depan kami konsultasikan dengan dinas perkebunan provinsi solusi terbaik," kata Kabid Perkebunan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten Mukomuko, Wahyu Hidayat di Mukomuko, Minggu.

Ia berharap, ada solusi dari pemerintah provinsi dalam mengatasi kesulitan petani karet.

Solusi yang dimaksudnya, katanya, misalnya ada koperasi di Bengkulu yang siap menampung dan membeli getah karet petani dengan harga yang lumayan.   

Agar dalam kondisi harga getah karet anjlok di kabupaten itu, katanya, petani setempat masih tetap memanen getah karetnya.

"Kalau sekarang petani tidak pernah lagi memanen getah karet karena harga jualnya tidak sebanding dengan biaya panen," ujarnya lagi.

Bahkan, lanjutnya, mayoritas petani di Kecamatan Selagan Raya ingin mengalihfungsikan tanaman karetnya menjadi perkebunan kelapa sawit dan meminta bibit tanaman kelapa sawit ke instansi itu.

"Kami sarankan agar petani tidak mengalihfungsikan tanaman karetnya karena kedepan harga getah karet bisa saja naik lagi. Kalau mereka mau menanam sawit cari lahan lain," ujarnya lagi.  

Ia menyebutkan, saat ini harga getah karet kotor di tingkat petani setempat bervariasi mulai dari Rp2.500 hingga Rp3.000 per kilogram. ***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014