Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, Juni Kurniadiana mengatakan studi kelayakan proyek pelabuhan khusus pengiriman minyak olahan kelapa sawit atau CPO di kawasan Kubang Badak Kecamatan Teramang Jaya Kabupaten Mukomuko dirancang untuk tahan atau aman dari gempa bumi yang intensitasnya cukup tinggi di wilayah ini.

"Investor utama masih menunggu hasil studi kelayakan terutama berkaitan dengan kondisi alam yaitu rawan gempa," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Mukomuko Juni Kurniadiana di Mukomuko, Minggu.

Kabupaten Mukomuko membutuhkan anggaran sebesar Rp490 miliar untuk membangun pelabuhan CPO bersumber dari investor utama PT Mukomuko Terminal Indonesia, perusahaan pengolahan dan perkebunan kelapa sawit, dan pemerintah setempat.

Dari kebutuhan anggaran sebesar itu, investor utama mengeluarkan investasi sebesar 51 persen, perusahaan perkebunan dan pengolahan minyak kelapa sawit bersama dengan pemerintah daerah setempat 49 persen.

Ia mengungkapkan, bahwa sebelumnya sudah ada studi kelayakan pembangunan pelabuhan CPO di daerah ini, tetapi investor utama meminta supaya dilakukan studi kelayakan.

Mereka kembali melakukan studi kelayakan pembangunan pelabuhan CPO setelah ada peringatan terjadi gempa bumi berkekuatan besar di Bengkulu termasuk di Kabupaten Mukomuko.

Ia menilai, wajar investor kembali melakukan studi kelayakan untuk memastikan keamanan mereka dalam berinvestasi membangun pelabuhan CPO di daerah ini.

Ia mengatakan, kemungkinan studi kelayakan ini terkait dengan pembangunan bangunan dekat lokasi pelabuhan yang tahan gempa bumi dan aman dari gelombang tsunami.

"Tidak mungkin investor mau mengucurkan dananya untuk pembangunan pelabuhan CPO di daerah ini jika situasi di bangunan di tempat mereka berinvestasi tidak aman dari gempa bumi," ujarnya pula.

Kemudian, katanya, di lokasi pembangunan pelabuhan CPO di daerah ini membutuhkan bangunan pemecah gelombang atau breakwater untuk mencegah kapal pengangkut CPO terkena gelombang laut.

 

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023