Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, memperingatkan warga di daerah itu potensi terjadi bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah setempat yang kini mulai memasuki musim kemarau.
"Potensi kebakaran hutan dan lahan bisa kapan saja terjadi, apalagi saat ini masuk musim kemarau. Masyarakat Rejang Lebong kita minta untuk selalu waspada," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Rejang Lebong Shalahudin saat dihubungi di Rejang Lebong, Rabu.
Dia menjelaskan, kejadian karhutla di wilayah itu biasanya terjadi di wilayah Lembak hingga berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan, di mana iklim dan cuacanya berbeda dengan sejumlah kecamatan lainnya di Kabupaten Rejang Lebong.
Kecamatan yang rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan ini, kata dia, ialah Kecamatan Kota Padang, kemudian Padang Ulak Tanding, Binduriang, Sindang Beliti Ilir dan Sindang Beliti Ulu.
"Kondisi iklimnya dalam lima kecamatan ini agak berbeda dengan kecamatan lainnya di Rejang Lebong, sehingga kalau ada yang buang puntung rokok sembarangan atau membakar sampah tidak ditunggui bisa menyebabkan kebakaran hutan," terangnya.
Sedangkan Kecamatan lainnya yang rentan terjadi karhutla, tambah dia, ialah di Kecamatan Bermani Ulu dan Bermani Ulu Raya yang posisinya berdekatan dengan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
Dia mengimbau masyarakat Rejang Lebong untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan, kemudian tidak membakar sampah karena bisa memicu kebakaran mengingat saat ini hembusan angin cukup kencang.
Untuk mengantisipasi terjadi karhutla di wilayah itu pihaknya telah menyiagakan satu unit mobil tanki, kemudian selang air dan personel Pusdalops dan berkoordinasi dengan dinas pemadam kebakaran (Damkar) Rejang Lebong serta aparat TNI/Polri setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
"Potensi kebakaran hutan dan lahan bisa kapan saja terjadi, apalagi saat ini masuk musim kemarau. Masyarakat Rejang Lebong kita minta untuk selalu waspada," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Rejang Lebong Shalahudin saat dihubungi di Rejang Lebong, Rabu.
Dia menjelaskan, kejadian karhutla di wilayah itu biasanya terjadi di wilayah Lembak hingga berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan, di mana iklim dan cuacanya berbeda dengan sejumlah kecamatan lainnya di Kabupaten Rejang Lebong.
Kecamatan yang rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan ini, kata dia, ialah Kecamatan Kota Padang, kemudian Padang Ulak Tanding, Binduriang, Sindang Beliti Ilir dan Sindang Beliti Ulu.
"Kondisi iklimnya dalam lima kecamatan ini agak berbeda dengan kecamatan lainnya di Rejang Lebong, sehingga kalau ada yang buang puntung rokok sembarangan atau membakar sampah tidak ditunggui bisa menyebabkan kebakaran hutan," terangnya.
Sedangkan Kecamatan lainnya yang rentan terjadi karhutla, tambah dia, ialah di Kecamatan Bermani Ulu dan Bermani Ulu Raya yang posisinya berdekatan dengan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
Dia mengimbau masyarakat Rejang Lebong untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan, kemudian tidak membakar sampah karena bisa memicu kebakaran mengingat saat ini hembusan angin cukup kencang.
Untuk mengantisipasi terjadi karhutla di wilayah itu pihaknya telah menyiagakan satu unit mobil tanki, kemudian selang air dan personel Pusdalops dan berkoordinasi dengan dinas pemadam kebakaran (Damkar) Rejang Lebong serta aparat TNI/Polri setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023