Bengkulu (Antara) - Sejumlah warga pengguna jasa angkutan umum di Kota Bengkulu meminta pemerintah dan pengusaha jasa angkutan segera menyesuaikan tarif pasca-penurunan harga bahan bakar minyak bersubsidi.

"Waktu harga BBM naik pengusaha angkutan langsung menaikkan tarif, sekarang setelah turun belum ada kebijakan baru," kata Herna, pengguna jasa angkutan kota di Bengkulu, Senin.

Penumpang yang naik angkutan umum berwarna kuning rute kawasan Soeprapto menuju Pasar Panorama pulang pergi itu mengatakan tarif angkutan masih bertahan Rp4.000 per orang, padahal harga BBM sudah diturunkan.

Sebelum kenaikan harga BBM pada akhir November 2014, tarif angkutan dalam kota dipatok Rp3.000 per orang.

Setelah kenaikan harga BBM, tarif angkutan umum dalam kota naik menjadi Rp4.000 per orang dan harga tersebut masih bertahan meski pemerintah sudah menurunkan harga BBM bersubsidi.

"Kalau dilihat dari harga BBM kini seharusnya tarif juga ikut turun," katanya.

Sebelumnya, pemerintah pada akhir November 2014 menaikkan harga BBM bersubsidi sebesar Rp2.000 per liter. Lalu pemerintah menurunkan harga BBM jenis solar dan bensin mulai 18 Januari 2015 pukul 00.00 WIB.

Saat ini harga BBM jenis solar sebesar Rp6.400 per liter dan harga BBM jenis premium Rp6.600 per liter.

Seorang pengguna jasa angkutan umum lainnya, Rendra juga berharap organisasi jasa angkutan umum segera membahas dan menetapkan tarif baru terkait penurunan harga BBM.

"Kalau bisa balik lagi ke harga semula Rp3.000 per orang," katanya.

Ramlan, seorang supir angkutan kota mengatakan belum memberlakukan tarif baru sebab belum ada dasar perubahannya.

"Biasanya ada surat edaran dari Dishub soal tarif baru, kalau belum ada edaran kami belum bisa tentukan, masih harga lama," katanya.***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015