Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, meminta warga di daerah itu untuk tidak membakar sampah sembarangan karena bisa menyebabkan kebakaran pemukiman maupun hutan dan lahan.
"Warga kita minta untuk tidak membakar sampah sembarangan, dan tidak membakar lahan yang baru dibuka. Saat ini sudah masuk musim kemarau. Kondisi lapangan yang kering sehingga potensi kebakaran bisa kapan saja dan di mana saja," kata Kepala Dinas Damkar Rejang Lebong Ferry Najamudin di Rejang Lebong, Senin.
Dia menjelaskan, potensi terjadinya peningkatan bahaya kebakaran ini sudah disampaikannya kepada 15 camat dan kepala pos damkar yang tersebar dalam empat dari 15 kecamatan di Rejang Lebong.
Ia mengatakan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan pemukiman dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong pihaknya sudah menyiagakan 12 unit armada kebakaran yang terdiri dari sembilan unit mobil pemadam kebakaran (MPK), kemudian tiga unit mobil tangki yang berfungsi sebagai penyuplai air serta empat unit motor pemadam kebakaran.
Sedangkan personel yang disiagakan pihaknya mencapai 140 orang yang ditempatkan di pos induk yang menjadi markas Damkar Rejang Lebong di Kota Curup.
Selain itu personel ini juga ditempatkan di empat Pos Damkar tingkat kecamatan diantaranya Pos Damkar Kecamatan Sindang Kelingi, Padang Ulak Tanding, Kota Padang, dan Pos Damkar di Kecamatan Bermani Ulu Raya.
Sementara itu untuk kasus kebakaran yang ditangani Damkar Rejang Lebong terhitung sejak Januari hingga 29 Mei 2023, tambah dia, saat ini sudah ada 13 kasus dan sejauh ini tidak ada korban jiwa, namun akibat kasus kebakaran ini menyebabkan kerugian mencapai Rp470 juta.
Sejauh ini pihaknya telah memetakan kecamatan yang rawan terjadinya karhutla di Kabupaten Rejang Lebong terutama dalam wilayah Lembak seperti Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kota Padang, Sindang Beliti Ulu, Sindang Beliti Ilir karena iklimnya lebih panas dari kecamatan lainnya di Rejang Lebong.
Selain itu kebakaran hutan dan lahan ini juga sering terjadi di wilayah Kecamatan Bermani Ulu dan Bermani Ulu Raya, di mana dalam wilayah ini juga terdapat Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
Update Berita Antara Bengkulu di Google News
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
"Warga kita minta untuk tidak membakar sampah sembarangan, dan tidak membakar lahan yang baru dibuka. Saat ini sudah masuk musim kemarau. Kondisi lapangan yang kering sehingga potensi kebakaran bisa kapan saja dan di mana saja," kata Kepala Dinas Damkar Rejang Lebong Ferry Najamudin di Rejang Lebong, Senin.
Dia menjelaskan, potensi terjadinya peningkatan bahaya kebakaran ini sudah disampaikannya kepada 15 camat dan kepala pos damkar yang tersebar dalam empat dari 15 kecamatan di Rejang Lebong.
Ia mengatakan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan pemukiman dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong pihaknya sudah menyiagakan 12 unit armada kebakaran yang terdiri dari sembilan unit mobil pemadam kebakaran (MPK), kemudian tiga unit mobil tangki yang berfungsi sebagai penyuplai air serta empat unit motor pemadam kebakaran.
Sedangkan personel yang disiagakan pihaknya mencapai 140 orang yang ditempatkan di pos induk yang menjadi markas Damkar Rejang Lebong di Kota Curup.
Selain itu personel ini juga ditempatkan di empat Pos Damkar tingkat kecamatan diantaranya Pos Damkar Kecamatan Sindang Kelingi, Padang Ulak Tanding, Kota Padang, dan Pos Damkar di Kecamatan Bermani Ulu Raya.
Sementara itu untuk kasus kebakaran yang ditangani Damkar Rejang Lebong terhitung sejak Januari hingga 29 Mei 2023, tambah dia, saat ini sudah ada 13 kasus dan sejauh ini tidak ada korban jiwa, namun akibat kasus kebakaran ini menyebabkan kerugian mencapai Rp470 juta.
Sejauh ini pihaknya telah memetakan kecamatan yang rawan terjadinya karhutla di Kabupaten Rejang Lebong terutama dalam wilayah Lembak seperti Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kota Padang, Sindang Beliti Ulu, Sindang Beliti Ilir karena iklimnya lebih panas dari kecamatan lainnya di Rejang Lebong.
Selain itu kebakaran hutan dan lahan ini juga sering terjadi di wilayah Kecamatan Bermani Ulu dan Bermani Ulu Raya, di mana dalam wilayah ini juga terdapat Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
Update Berita Antara Bengkulu di Google News
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023