Rejanglebong (Antara) - Pejabat pada Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, mengimbau kalangan petani setempat agar membentuk kelompok tani.

"Fungsi dari kelompok tani ini selain memudahkan dalam mendapatkan bantuan juga untuk mengetahui berbagai permasalahan yang dihadapi petani di lapangan," kata Kepala BP4K Rejanglebong, Zulkarnain di Rejanglebong, Rabu.

Kalangan petani di daerah tersebut, kata dia, dapat mendirikan kelompok tani dengan persyaratan utama harus memiliki anggota 20-25 orang serta memilik lahan garapan minimal 20 hektare.

Kemudian memiliki pengurus dan terdaftar di masing-masing desa atau kelurahan, selanjutnya melakukan rapat kelompok yang selanjutnya hasil dari rapat ini diserahkan ke balai penyuluhan pertanian (BPP) kecamatan setempat.

Pentingnya organisasi bagi petani di daerah itu tambah dia, saat ini pemerintah hanya akan memberikan bantuan kepada petani yang tergabung dikelompok saja, termasuk penyaluran pupuk bersubsidi yang pembeliannya melalui rencana defenitif pemenuhan kebutuhan kelompok (RDKK) masing-masing kelompok tani yang tersebar di berbagai wilayah.

Sejauh ini perkembangan kelompok tani yang tersebar dalam 156 desa dan kelurahan pada 15 kecamatan di daerah itu tambah dia, hingga saat ini mencapai 1.024 kelompok, dari jumlah itu diantara sebanyak 188 kelompok dibentuk pada 2014 lalu.

Sementara itu, menurut Hariyono (39) salah seorang petani sayuran di Desa Air Merah Kecamatan Curup Tengah, mereka selama ini sudah tergabung di kelompok tani Desa Air Merah, namun sejak beberapa tahun lalu tidak aktif lagi.

"Disini dulu ada kelompok tani dan papan merek saja masih nempel dirumah pengurusnya, tetapi sejak beberapa ini tidak aktif lagi. Akibatnya anggota kelompok saat ini bergerak sendiri-sendiri, dan untuk beli pupuk bersubsidi juga lewat kelompok lainnya atau beli pupuk non subsidi," ujarnya.

Untuk itu dia berencana akan menanyakan kepada pengurus dan anggota kelompok lainnya permasalahan sehingga kelompok tani di desa mereka tidak aktif lagi, dan jika semuanya sepakat nantinya akan diaktifkan kembali.***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015