Sebanyak empat kelompok tani di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengusulkan program peremajaan tanaman kelapa sawit yang kini sudah tidak produktif karena menggunakan bibit asalan dan berusia tua di lahan seluas sekitar 1.764 hektare.
"Sebanyak empat kelompok tani yang baru mengusulkan program peremajaan tanaman kelapa sawit, selanjutnya kami akan mengecek kelengkapan dokumen persyaratannya," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko M. Rizon di Mukomuko, Senin.
Ia menyebutkan, empat kelompok yang baru mengusulkan program peremajaan sawit, yakni KRP Maju Bersama Desa Air Merah, KRP Sungai Barau Desa Lubuk Bangko, KRP Bukit Barisan Desa Gajah Makmur, dan Palang Kenidai Desa Bunga Tanjung.
Ia mengatakan, empat kelompok tani ini mengusulkan program peremajaan tanaman kelapa sawit di lahan kebun sawit sekitar 1.764 hektare.
Ia menambahkan, selanjutnya pemerintah setempat melalui petugas instansinya akan melakukan verifikasi lahan yang diusulkan apakah memenuhi persyaratan atau tidak.
Ia memastikan, tahun ini banyak lahan perkebunan kelapa sawit yang diusulkan diakomodir oleh pemerintah pusat karena pemerintah mengizinkan program peremajaan tanaman kelapa sawit di lahan gambut.
"Sebagian lahan perkebunan kelapa sawit di daerah ini berada di lahan gambut sehingga banyak lahan perkebunan kelapa sawit yang disetujui mendapatkan program ini," ujarnya pula.
Selain itu, katanya, ada sebanyak empat kelompok tani di antaranya dalam tahap verifikasi lahan oleh kehutanan dan pengambilan foto udara menggunakan drone.
Sebanyak empat kelompok tani ini, yakni KRP Masad Jaya I di Desa Lubuk Talang, KRP Tanera Sejahtera Desa Bunga Tanjung, KRP Mukomuko Kelurahan Pasar Mukomuko, dan KRP Tunas Harapan Desa Manjuto Jaya.
Ia menyebutkan, sebanyak empat kelompok tani ini mengusulkan program peremajaan tanaman kelapa sawit di lahan perkebunan kelapa sawit seluas sekitar 777 hektare.