Mukomuko (Antara) - Pejabat Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, meminta warga setempat mendaftarkan tanaman kelapa sawit dan karetnya.

"Kami minta warga mendaftarkan tanamannya agar bisa diterbitkan surat tanda daftar budidaya (STDB) perkebunan kelapa sawit dan karet," kata Kabid Perkebunan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten Mukomuko, Wahyu Hidayat di Mukomuko, Senin.

Ia mengatakan, pembuatan STDB perkebunan di daerah itu gratis. Karena seluruh biaya seperti survei lokasi, biaya pendukung administrasi, honor petugas ditanggung APBD.

Ia menjamin, untuk proses pembuatan STDB di instansi itu tanpa dipunggur biaya. Namun instansi itu tidak tahu proses perizinan selanjutnya di kantor pelayanan terpadu satu pintu (KPTSP) setempat.  

"Tahun ini sebesar Rp100 juta anggaran untuk biaya operasional dan rekomendasi STDB ini. Jumlah ini naik dibandingkan tahun sebelumnya Rp60 juta," ujarnya.

Karena anggaran untuk kegiatan pembuatan STDB di instansi itu mengalami kenaikan, lanjutnya, sehingga target jumlah pemohon juga meningkat sebanyak 40 pemohon STDB.

Tahun sebelumnya, katanya, ditargetkan sebanyak 20 pemohon STDB dan terelisasi melebihi target sebanyak 45 pemohon STDB.

Ia berharap, target pemohon STDB tahun ini juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Sehingga semakin tanaman perkebunan kelapa sawit dan karet warga yang terdata.

"Tujuan pembuatan STDB ini sekalian pendataan tanaman perkebunan warga setempat seperti jumlah tanaman, jenis bibit tanaman yang digunakak, termasuk usia tanaman, dan produksinya," ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya tidak bisa "jemput bola" dalam kegiatan ini. Hanya menunggu warga yang mendaftarkan tanaman perkebunannya.***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015