Bengkulu (Antara-IPKB) - Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2013 Provinsi Bengkulu menyebutkan, di Kabupaten Kaur Bengkulu terdapat pasangan usia subur muda tergolong tinggi yang mencapai 24 persen. Hal itu akibat dari pernikahan dini yang tinggi di daerah itu.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk (DALDUK) BAdan Kependudukdan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) setempat Iskandar melalui Kasubid Penetapan Parameter BKKBN Agus Supardi menyebutkan, PUS/WUS di Kabupaten Kaur mencapai 83 persen, diantaranya PUS kelompok umur 15-19 tahun sebesar 24 persen. "Itu disebabkan masih tingginya peristiwa nikah diusia muda di daerah itu," kata Agus.

Kondisi demikian akan memengaruhi kualitas program KB dengan kesulitan dalam menekan tingginya angka kelahiran total, tambah Agus. 

Hasil survei yang sama pada 2012 lalu menyebutkan, wanita umur 10 ke atas yang pernah kawin pada kelompok umur 15-16 tahun 17,54 persen dan kelompok umur 17-18 sebesar 29,22 persen.  

Permasalahan kependudukan di Bengkulu pada sektor remaja, khususnya di Kabupaten Kaur dan Seluma ujar Agus, selain nikah dini juga tidak kala penting perlunya pembinaan remaja. Karena penduduk kelompok usia 15-19 tahun  yang belum menikah hanya sebesar 17 persen perlu mendapat pengetahuan tentang kesehatan dan risiko nikah dini.

Memperhatikan kondisi demikian perlunya aksi sosialisasi pembangunan kependudukan tentang kesehatan reproduksi remaja agar menjadi penopang dalam pembangunan berwawasan kependudukan. 

Ia menambahkan, pada 2012 (SUSENAS) penduduk umur 10 tahun ke atas yang belum kawin di Kabupaten Kaur 25,28 persen. Dan tingkat pendidikan masih cukup rendah, penduduk umur 10 tahun ke atas yang tidak memiliki ijazah mencapai 22,35 persen. Berijazah SD 30,97 persen dan SLTP hanya mencapai 21,79 persen. Menurut dia, salahsatu upaya mengatasi hal tersebut perlu meningkatkan jenjang pendidikan. (rs) 

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015