Bengkulu, (Antara) - Penambangan batu akik yang belakangan marak disorot pemerintah daerah tidak separah aksi "illegal logging" atau penebangan liar yang terjadi di kawasan hutan di Provinsi Bengkulu, kata Barlian, aktivis lingkungan hidup di daerah itu.
"Seharusnya pemerintah lebih fokus pada penebangan liar yang merusak hutan, dari pada mengurus warga yang mengambil batu akik," kata Barlian di Bengkulu, Selasa.
Ia mengatakan hal itu terkait tindakan Kesatuan Pengelola Hutan Produksi Kabupaten Mukomuko yang menyita seratusan kilogram batu akik yang diduga berasal dari kawasan hutan.
Menurut Barlian, seharusnya pemerintah daerah lebih serius menangkap penebang liar yang masih beraksi di kawasan hutan produksi, bahkan sudah masuk ke wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015
"Seharusnya pemerintah lebih fokus pada penebangan liar yang merusak hutan, dari pada mengurus warga yang mengambil batu akik," kata Barlian di Bengkulu, Selasa.
Ia mengatakan hal itu terkait tindakan Kesatuan Pengelola Hutan Produksi Kabupaten Mukomuko yang menyita seratusan kilogram batu akik yang diduga berasal dari kawasan hutan.
Menurut Barlian, seharusnya pemerintah daerah lebih serius menangkap penebang liar yang masih beraksi di kawasan hutan produksi, bahkan sudah masuk ke wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015