Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah memberikan rekomendasi untuk peremajaan tanaman kelapa sawit kepada empat kelompok tani di daerahnya.
"Sudah keluar persetujuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dari usulan program peremajaan sawit seluas 777 hektare milik empat kelompok tani, hanya 0,23 hektare yang masuk hutan," kata Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Iwan Cahaya di Mukomuko, Bengkulu, Jumat.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebelum melakukan verifikasi untuk memastikan lahan perkebunan kelapa sawit yang diusulkan mendapat program peremajaan tanaman kelapa sawit berada di luar atau masuk kawasan hutan.
Ia mengatakan dari usulan program peremajaan kelapa sawit di lahan seluas 777 hektare milik empat kelompok tani di daerah ini, hanya lahan perkebunan kelapa sawit milik Kelompok Tani Tanera Sejahtera Desa Bunga Tanjung yang masuk dalam kawasan hutan di daerah ini.
"Lahan perkebunan kelapa sawit yang masuk dalam kawasan hutan tersebut dikeluarkan dari usulan program peremajaan tanaman kelapa sawit," ujarnya.
Selanjutnya, katanya, empat kelompok tani ini melengkapi kekurangan dokumen dan membuat surat pernyataan bersedia mematuhi aturan sebagai penerima program peremajaan tanaman kelapa sawit serta beberapa dokumen lain yang harus dilengkapi untuk mendapatkan program peremajaan tanaman kelapa sawit.
Ia menyebutkan sebanyak empat kelompok tani itu adalah KRP Masad Jaya I di Desa Lubuk Talang, KRP Tanera Sejahtera Desa Bunga Tanjung, KRP Mukomuko Kelurahan Pasar Mukomuko, dan KRP Tunas Harapan Desa Manjuto Jaya.
Ia mengatakan sebanyak empat kelompok tani ini mengusulkan program peremajaan tanaman kelapa sawit di lahan perkebunan kelapa sawit seluas 777 hektare tahun 2022.
Ia menargetkan sebanyak empat kelompok tani ini mendapatkan program peremajaan tanaman kelapa sawit dari pemerintah pusat tahun 2023.
Sementara itu, katanya, saat ini Kelompok Tani Mekar Makmur Sejahtera Desa Mekar Mulya, yang menerima bantuan program peremajaan sawit dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
"Sudah keluar persetujuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dari usulan program peremajaan sawit seluas 777 hektare milik empat kelompok tani, hanya 0,23 hektare yang masuk hutan," kata Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Iwan Cahaya di Mukomuko, Bengkulu, Jumat.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebelum melakukan verifikasi untuk memastikan lahan perkebunan kelapa sawit yang diusulkan mendapat program peremajaan tanaman kelapa sawit berada di luar atau masuk kawasan hutan.
Ia mengatakan dari usulan program peremajaan kelapa sawit di lahan seluas 777 hektare milik empat kelompok tani di daerah ini, hanya lahan perkebunan kelapa sawit milik Kelompok Tani Tanera Sejahtera Desa Bunga Tanjung yang masuk dalam kawasan hutan di daerah ini.
"Lahan perkebunan kelapa sawit yang masuk dalam kawasan hutan tersebut dikeluarkan dari usulan program peremajaan tanaman kelapa sawit," ujarnya.
Selanjutnya, katanya, empat kelompok tani ini melengkapi kekurangan dokumen dan membuat surat pernyataan bersedia mematuhi aturan sebagai penerima program peremajaan tanaman kelapa sawit serta beberapa dokumen lain yang harus dilengkapi untuk mendapatkan program peremajaan tanaman kelapa sawit.
Ia menyebutkan sebanyak empat kelompok tani itu adalah KRP Masad Jaya I di Desa Lubuk Talang, KRP Tanera Sejahtera Desa Bunga Tanjung, KRP Mukomuko Kelurahan Pasar Mukomuko, dan KRP Tunas Harapan Desa Manjuto Jaya.
Ia mengatakan sebanyak empat kelompok tani ini mengusulkan program peremajaan tanaman kelapa sawit di lahan perkebunan kelapa sawit seluas 777 hektare tahun 2022.
Ia menargetkan sebanyak empat kelompok tani ini mendapatkan program peremajaan tanaman kelapa sawit dari pemerintah pusat tahun 2023.
Sementara itu, katanya, saat ini Kelompok Tani Mekar Makmur Sejahtera Desa Mekar Mulya, yang menerima bantuan program peremajaan sawit dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023