Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan bahwa pembangunan jalan usaha tani pada tujuh titik di daerah ini sudah memasuki tahap penyelesaian dan ditargetkan selesai dalam minggu ini.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Dodi Hardiansyah, saat dihubungi dari Mukomuko, Rabu, mengatakan progres pembangunan jalan usaha tani pada tujuh titik di daerah ini telah mencapai 90-100 persen.
"Tiga titik sudah melalui PHO atau serah terima pekerjaan dari kelompok tani kepada pemerintah daerah setempat. Selain itu, perlengkapan administrasi hampir 100 persen, dan semuanya akan selesai minggu ini," katanya.
Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko tahun ini mendapatkan dana sekitar Rp700 juta yang bersumber dari DAK tematik untuk membangun tujuh ruas jalan usaha tani.
Kegiatan pembangunan jalan usaha tani di tujuh titik tersebut dikerjakan secara swakelola oleh tujuh kelompok tani di daerah ini.
Ia menyebutkan, dari tujuh titik tersebut, tiga titik yang sudah melalui PHO berada di Desa Tanjung Alai, Desa Ranah Karya, dan Desa Sumber Makmur. Sisanya akan selesai minggu ini, tinggal tahap penyelesaian akhir, setelah itu jalan tersebut sudah bisa dimanfaatkan.
Ia menegaskan secara teknis, pelaksanaan pekerjaan pembangunan jalan usaha tani diserahkan kepada kelompok tani, dan mereka mengerjakan pembangunan ini secara swakelola.
Namun demikian, pihaknya tetap memberikan bantuan dan pendampingan kepada kelompok tani yang mengerjakan pembangunan jalan usaha tani secara swakelola di lokasi lahan pertanian.
Ia menyebutkan bahwa tujuh titik jalan usaha tani tersebut tersebar di Desa Tanjung Alai, Desa Ranah Karya, Desa Lubuk Pinang, Desa Lubuk Bangko, Desa Sungai Ipuh I, Desa Sungai Gading, dan Desa Sumber Makmur.
Sementara itu, ia juga mengatakan bahwa tujuh lokasi pembangunan jalan usaha tani tersebut berada dekat dengan areal persawahan yang tersebar di sejumlah wilayah di daerah ini.
Ia menambahkan bahwa pemerintah pusat mengalokasikan anggaran untuk membangun jalan usaha tani di tujuh titik di daerah ini guna mempermudah petani dalam mengangkut hasil panen padi dari sawah ke tempat penggilingan padi.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Dodi Hardiansyah, saat dihubungi dari Mukomuko, Rabu, mengatakan progres pembangunan jalan usaha tani pada tujuh titik di daerah ini telah mencapai 90-100 persen.
"Tiga titik sudah melalui PHO atau serah terima pekerjaan dari kelompok tani kepada pemerintah daerah setempat. Selain itu, perlengkapan administrasi hampir 100 persen, dan semuanya akan selesai minggu ini," katanya.
Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko tahun ini mendapatkan dana sekitar Rp700 juta yang bersumber dari DAK tematik untuk membangun tujuh ruas jalan usaha tani.
Kegiatan pembangunan jalan usaha tani di tujuh titik tersebut dikerjakan secara swakelola oleh tujuh kelompok tani di daerah ini.
Ia menyebutkan, dari tujuh titik tersebut, tiga titik yang sudah melalui PHO berada di Desa Tanjung Alai, Desa Ranah Karya, dan Desa Sumber Makmur. Sisanya akan selesai minggu ini, tinggal tahap penyelesaian akhir, setelah itu jalan tersebut sudah bisa dimanfaatkan.
Ia menegaskan secara teknis, pelaksanaan pekerjaan pembangunan jalan usaha tani diserahkan kepada kelompok tani, dan mereka mengerjakan pembangunan ini secara swakelola.
Namun demikian, pihaknya tetap memberikan bantuan dan pendampingan kepada kelompok tani yang mengerjakan pembangunan jalan usaha tani secara swakelola di lokasi lahan pertanian.
Ia menyebutkan bahwa tujuh titik jalan usaha tani tersebut tersebar di Desa Tanjung Alai, Desa Ranah Karya, Desa Lubuk Pinang, Desa Lubuk Bangko, Desa Sungai Ipuh I, Desa Sungai Gading, dan Desa Sumber Makmur.
Sementara itu, ia juga mengatakan bahwa tujuh lokasi pembangunan jalan usaha tani tersebut berada dekat dengan areal persawahan yang tersebar di sejumlah wilayah di daerah ini.
Ia menambahkan bahwa pemerintah pusat mengalokasikan anggaran untuk membangun jalan usaha tani di tujuh titik di daerah ini guna mempermudah petani dalam mengangkut hasil panen padi dari sawah ke tempat penggilingan padi.