Bengkulu (Antara) - Petani karet di sejumlah wilayah di Kabupaten Kaur, Bengkulu, beralih ke komoditas kopi karena harga jual karet bertahan rendah Rp5.000 per kilogram dalam dua tahun terakhir.

"Harga karet sudah dua tahun belakangan anjlok sehingga ami ganti tanaman jadi kopi," kata Yusani, petani karet di Desa Tanjung Baru Kecamatan Kinal Kabupaten Kaur, Jumat.

Ia mengatakan harga jual kopi yang mencapai Rp19.500 per kilogram membuat petani tertarik mengembangkan komoditas itu.

Selama ini tambah dia, komoditas kopi dan karet menjadi andalan petani setempat, selain bertanam padi dan lada.

Para petani kata Yusani mengarapkan pemerintah mengambil kebijakan untuk menaikkan harga jual karet.

"Sekitar 2010 sampai 2012 harga karet mencapai Rp17 ribu per kilogram, tapi sekarang jatuh di harga Rp5.000, " kata dia.

Petani karet lainnya mirsan mengatakan siap mengganti karetnya dengan kopi karena harga jual karet terlalu rendah.

"Ada sekitar satu hektare yang diganti jadi kopi, karena harga kopi lebih mahal," kata dia.

Pewarta: Oleh Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015