Pihak PT Pertamina (Persero) Bengkulu saat ini masih memperbaiki mesin stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kelurahan Bandar Ratu, Kabupaten Mukomuko yang rusak akibat disambar petir.
 
"Memang terkena petir, kini Pertamina menunggu diperbaiki. Kalau keterangan pihak Pertamina dalam waktu dekat selesai diperbaiki," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko Nurdiana, di Mukomuko, Minggu.

Baca juga: Disperindagkop Mukomuko tera ulang SPBU dicurigai curang
 
Ia mengatakan hal itu berdasarkan hasil koordinasinya dengan pihak PT Pertamina Bengkulu terkait berhentinya operasional SPBU di Kelurahan Bandar Ratu, Kecamatan Kota Mukomuko.
 
SPBU di Kelurahan Bandar Ratu berhenti beroperasi menjual bahan bakar minyak kepada konsumennya sejak hari Senin (3/7) sampai sekarang.
 
Dia mengatakan, kemungkinan pihak Pertamina saat ini masih menunggu pengiriman alat untuk mengganti alat yang ada pada mesin SPBU yang rusak tersebut.
 
Ia menyatakan, meskipun SPBU tersebut rutin mendapat pasokan BBM, namun pihak Pertamina tidak mau mengambil risiko menjual BBM di luar sistem atau menggunakan jeriken.

Baca juga: Mukomuko gandeng ahli tera ulang timbangan SPBU
 
"Pertamina tidak berani menjual BBM di luar sistem, karena penjualan tersebut tidak sesuai dengan ketentuan dan mereka akan diaudit karena berani menjual BBM secara eceran," ujarnya pula.
 
Dia menerangkan, meskipun SPBU di wilayah tersebut berhenti beroperasi, namun pengendara masih punya pilihan untuk mengisi BBM di Pertashop yang tersebar di wilayah ini.
 
Salah seorang warga Kelurahan Bandar Ratu, Kecamatan Kota Mukomuko Diana mengeluh karena sejak seminggu ini mereka tidak dapat membeli BBM jenis pertalite di SPBU di wilayahnya.
 
Warga di wilayah ini terutama yang memiliki kendaraan roda empat, katanya lagi, terpaksa membeli pertalite di SPBU Desa Arah Tiga yang berjarak sekitar 30 kilometer dari wilayahnya.
 
Ia menyatakan, meskipun BBM tersedia di Pertashop, namun warga di wilayah ini tetap membutuhkan pertalite karena harganya lebih murah dibandingkan dengan pertamax yang dijual di pertashop.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023