Mukomuko (ANTARA Bengkulu) - Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, memprogramkan pembuatan keramba ikan air tawar di kolam terakhir limbah semua pabrik kelapa sawit di daerah itu.

"Kami baru programkan tahun ini agar dibuat kerambah ikan sehingga air kolam terakhir pabrik kelapa sawit aman dikonsumsi," kata Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko Risber A. Razak, di Mukomuko, Senin.

Ia yakin, tahun ini program pembuatan kerambah ikan di kolam terakhir tempat penampungan limbah pabrik kelapa sawit (PKS) bisa terealisasi, sehingga air pada kolam terakhir penampungan limbah aman saat di buang ke sungai.

"Program ini dari bupati, secara tertulis disampaikan kepada semua perusahaan agar membuat kerambah ikan," ujarnya menambahkan.

Disamping lanjutnya, pihaknya tetap rutin melakukan pengawasan agar air limbah pada kolam terakhir sesuai standar baku mutu, meskipun telah dibuatkan kerambah ikan pada kolam terakhir.

Ia menerangkan, setiap perusahaan di daerah itu memiliki jumlah kolam terakhir tempat penampungan limbah cair yang berbeda-beda disesuaikan dengan kapasitas pengolahan PKS terhadap tandan buah segar (TBS).

"PKS dengan kapasitas 60 ton/jam memiliki sebanyak sembilan kolam limbah, dan PKS dengan kapasitas 30 ton/jam memiliki sebanyak enam hingga tujuh kolam penampungan limbah," ujarnya menjelaskan.

Terkait sanksi dan teguran bagi PT Karya Sawitindo Mas (KSM) yang telah membuang limbah ke Sungai Kukun diduga hasil laboratorium kesehatan provinsi diatas standar baku mutu, menurut dia, menunggu tandatangan dari bupati.

"Bupati Mukomuko Ichwan Yunus sedang berada di Desa Semundam dalam rangka panen raya, setelah kembali baru ditandatangani surat untuk PT KSM," ujarnya. (KR-FTO/M009)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012