Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan daerah ini memiliki pabrik pengolahan beras terbesar di provinsi yang terletak di Kecamatan Air Dikit.
 
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko Elxandi Utria di Mukomuko, Kamis, mengatakan bahwa pabrik pengolahan beras ini milik swasta.
 
"Pabrik pengolahan beras ini memiliki kapasitas sebesar tiga ton per jam, dan dalam satu hari mereka bisa menghasilkan beras sebanyak 10 ton, satu bulan , sebanyak 300 ton, dan setahun 36.000 ton," ujarnya.
 
Ia mengatakan, setelah ada pabrik ini gabah kering panen yang ada di Kabupaten Mukomuko tidak mungkin lagi dijual keluar kabupaten.
 
Bahkan gabah kering panen petani di daerah ini tidak mencukupi, sehingga mereka terpaksa membeli gabah di luar daerah ini seperti di wilayah Seginim dan Kabupaten Lebong.
 

Selain itu, katanya, keberadaan pabrik pengolahan beras ini bisa menjaga harga gabah kering panen karena pabrik membeli gabah dengan harga tinggi.
 
"Dengan adanya pabrik yang beroperasi walaupun milik swasta bisa menjaga harga karena menerima harga gabah tinggi," ujarnya.
 
Sementara itu, ia mengatakan, daerah ini sejak tahun 2022 mengalami surplus gabah termasuk juga surplus beras.
 
Ia menyebutkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, produksi gabah kering panen petani di daerah ini sebesar 63.000 ton dan produksi beras mencapai 37.800 ton per tahun.
 
Dari produksi beras sebesar itu, katanya, daerah ini mengalami surplus beras sebesar 20.024 ton per tahun, karena konsumsi beras masyarakat per kapita per tahun di daerah ini sebesar 17.716 ton.
 
"Tahun 2022 jumlah penduduk di daerah ini sebesar 190.498 jiwa dengan konsumsi beras sebanyak 93 kilogram per kapita per tahun," demikian Elxandi.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023