Polisi bentuk Kampung Tangguh Narkoba di Mukomuko

Kepolisian Resor Mukomuko, Bengkulu, akan membentuk Kampung Tangguh Bebas Narkoba di Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko, dalam rangka mencegah penyalahgunaan narkoba di wilayah ini.

 

Kepala Kepolisian Resor Mukomuko AKBP Nuswanto di Mukomuko, Rabu, mengatakan demi terwujudnya Kampung Tangguh Bebas Narkoba, polres mensosialisasikan bahaya narkoba kepada pelajar.

 

"Satuan Reserse Narkoba Polres Mukomuko yang memberikan sosialisasi dan penyuluhan pencegahan penyalahgunaan narkoba dalam lingkungan keluarga di Kampung Tangguh Bebas Narkoba yang berlokasi di SMAN 1 Mukomuko Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko," ujarnya.

 

Pada kegiatan sosialisasi tersebut selaku narasumber yaitu Kasat Reserse Narkoba Iptu Suprapto memberikan sosialisasi kepada pelajar SMAN 1 Mukomuko dengan mengambil tema “Hidup Tanpa Narkoba".

Baca juga: Ujung Padang wakili Mukomuko lomba Kampung Bebas Narkoba

 

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Personil Satuan Reserse Narkoba Polres Mukomuko, Babinsa, aparatur desa, dewan guru dan pelajar SMAN 1 Mukomuko. 

 

Ia mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Reserse Narkoba Polres Mukomuko ini menyasar generasi muda terutama pelajar agar dapat lebih mengetahui tentang narkoba, dampak penyalahgunaannya serta ciri-ciri umum penyalahgunaan narkoba.

 

"Dengan adanya sosialisasi ini para pelajar dapat mendukung terbentuknya Kampung Tangguh Bebas Narkoba yang ada di Kabupaten Mukomuko,” ujarnya.

 

Kasat Reserse Narkoba Kepolisian Resor Mukomuko Iptu Suprapto mengatakan bahwa sosialisasi terkait bahaya narkoba ini ditujukan kepada kalangan pelajar, untuk memberikan pemahaman agar terhindar dari penyalahgunaan narkoba sekaligus demi terbentuknya Kampung Tangguh Bebas Narkoba di Kabupaten Mukomuko. 

 

“Narkoba mempunyai dampak buruk bagi penggunanya, untuk itu dengan adanya sosialisasi ini diharapkan para pelajar dapat teredukasi dan dapat juga mengedukasi orang orang sekitarnya akan bahaya narkoba," ujarnya pula. 

 

Ia menjelaskan, bahwa generasi muda atau kalangan pelajar dinilai menjadi alternatif pencegahan yang paling efektif dalam meminimalisir terjadinya penyalahgunaan narkoba, karena umumnya sekarang narkoba banyak bersentuhan dengan generasi muda.