Rejanglebong (Antara) - Bulog Sub Divisi Regional Curup di Provinsi Bengkulu menyatakan, salah satu daerah di wilayah ini belum melakukan penebusan beras untuk masyarakat miskin 2015.

Menurut Armanysah, Kepala Subdivre Bulog Curup yang membawahi tiga kabupaten yakni Kabupaten Rejanglebong, Kepahiang, dan Lebong, di Rejanglebong, Kamis, daerah yang  belum menebus raskin alokasi 2015 terhitung Januari hingga Maret adalah Kabupaten Lebong.

"Kami sangat sesalkan kenapa Pemkab Lebong belum melakukan penebusan raskin untuk masyarakat daerah itu, jika sudah ditebus tentunya ini akan membantu warga tidak mampu untuk pemenuhan kebutuhan pokok mereka ditengah-tengah lonjakan harga beras di pasaran saat ini," kata dia lagi.

Pagu alokasi raskin yang diterima Kabupaten Lebong per tahun, kata dia, sebanyak 1.226.160 kg untuk 6.812 rumah tangga sasaran (RTS) yang tersebar dalam 13 kecamatan di daerah itu.

Pihaknya, ujar dia, sudah beberapa kali menyurati pemkab setempat untuk melakukan penebusan raskin yang diterima daerah itu, namun hingga saat ini belum ada jawabannya. Padahal dua kabupaten lainnya sudah melakukan penebusan untuk jatah tiga bulan berjalan.

Dia berharap Pemkab Lebong segera mengumpulkan uang pembelian raskin yang mereka terima, sehingga pihak Bulog dapat segera mendistribusikan ke masing-masing kecamatan penerimanya.

Sebaliknya jika wilayah yang menolak pembagian raskin, dia meminta agar membuat surat pernyataan penolakan dari masing-masing RTS yang terdaftar, sehingga bisa dijadikan pegangan Bulog dan bukan dibuat atas nama kepala desa, perangkat desa atau tim raskin desa.

Realisasi pendistribusian raskin untuk dua kabupaten lainnya, yakni Rejanglebong mencapai 16,71 persen atau berkisar 551.730 kg, dari yang diterima per tahun sebanyak 3.612.620 kg dengan jumlah RTS penerima 19.514.

Kemudian Kabupaten Kepahiang dari pagu 1.670.680 kg dengan jumlah RTS sebanyak 8.726, dan sudah terealisasi 12,37 persen atau 194.366 kg.***4***

Pewarta: Oleh Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015