Sepasang wanita yang bersahabat sejak kecil, duduk di kursi pada satu meja yang sama di taman kanak-kanak, kini harus duduk di bangku mobil off road yang sama, di negara orang, pada momen milad kemerdekaan Indonesia.
Kedua perempuan itu berada dalam satu mobil gahar Isuzu D-Max. Pengemudinya adalah Lody Natasha yang memang sudah sangat akrab dengan dunia offroad. Namun, di sebelahnya, sahabatnya selama 37 tahun, Sasty Laksamana adalah seorang dokter gigi yang kini akan mendampinginya sebagai navigator, memandu Lody mengendarai mobil bermesin 3.000 cc agar tidak salah arah.
Lody-Sasty yang baru pertama kali berpasangan untuk ajang balapan reli profesional, akan adu cepat dengan 25 peserta lainnya melewati lintasan sepanjang 2.000 kilometer, melintang dari Pattaya Thailand sampai ke Pakse Laos.
Jalur balapan yang tak ada penunjuknya ini melewati jalan desa, sawah, gunung, perkampungan penduduk, kubangan lumpur, hutan, kebun warga, dan lintasan off road lainnya sepanjang 2.000 kilometer.
Baca juga: Kawasaki resmi luncurkan KLX110R dan KLX110R L, berikut spesifikasi lengkapnya
Bayangkan, dua perempuan, salah satunya off roader berpengalaman dan di sebelahnya dokter gigi yang baru belajar ganti ban mobil double cabin, di antah berantah, di negeri orang, melalui perjalanan 2.000 kilometer, selama enam hari.
Mungkin itu hal yang "edan" bagi mereka yang tidak cukup berkeyakinan, tapi untuk kedua perempuan itu, "keedanan" itu adalah hal yang pasti bisa dilakukan.
Lody Francis Natasha adalah off roader wanita Indonesia yang sudah cukup dikenal di Tanah Air. Dia sudah beberapa kali mengikuti ajang Asia Cross Country Rally (AXCR) sejak 2017.
Pada AXCR 2017 dia berpartisipasi menjadi pengemudi dengan navigator seorang laki-laki, pada 2018 dan 2019 dia bertindak sebagai co-driver alias navigator, dan pada 2022 dia menjadi manajer tim.
Drg. Sasty Laksamana adalah pemilik klinik gigi Prive Dental and Medical Team di bilangan Lebak Bulus Jakarta Selatan. Sasty mulai diajak berlumpur ria bersama Lody dengan mobil Jeep saat remaja.
"Fun offroad sejak remaja. Kebalik bareng kami pun pernah. Ini bukan dunia baru," kata Sasty.
Prive Dental and Medical Team sendiri menjadi sponsor bagi Lody Natasha di AXCR sejak tahun 2017. Tidak hanya mensponsori, Sasty juga mendukung penuh perjuangan balap Lody pada 2017 itu secara langsung datang ke Thailand dengan ongkos pribadi. Sasty rela bersusah-susah sendiri hanya untuk mendukung sahabatnya sejak TK.
Selanjutnya: Mewakili Indonesia sebagai pereli AXCR di kelas wanita adalah impian Lody sejak awal
Mewakili Indonesia sebagai pereli AXCR di kelas wanita adalah impian Lody sejak awal yang akhirnya ia wujudkan bersama dengan sahabatnya. Sebelumnya, belum ada tim Indonesia yang mewakili kelas wanita di ajang reli yang kerap disebut Reli Dakar Asia itu.
Sebelum menyiapkan segala keperluan balap reli lintas negara Asia itu, Lody dan Sasty belum mantap untuk mengikuti AXCR 2023. Lody meyakini sahabatnya sejak kecil, yang dinilainya selalu ada baginya baik senang maupun susah, adalah orang yang tepat untuk mendampinginya balapan meski nol pengalaman.
"Karena bagaimanapun kami berantem, pasti ujungnya akan balik lagi," kata Lody.
Ajang AXCR 2023 berjarak 2.000 km, digelar selama enam hari berturut-turut. Sudah pasti stres dan tekanan akan menguji mental bagi setiap pebalap yang berpartisipasi. Setiap peserta AXCR harus mengurus dirinya sendiri di sepanjang lintasan yang berjarak Jakarta-Banyuwangi bolak-balik. Layanan servis kendaraan hanya tersedia di beberapa titik.
Baca juga: Mercedes-Benz kenalkan mobil listrik "off-road" EQC
Oleh karena itu Lody menggembleng Sasty untuk bisa mengganti ban off road dengan waktu yang seefisien mungkin. Dari yang terbiasa mengganti kawat gigi, Sasty beralih profesi menjadi pengganti ban mobil off road dengan tuntutan waktu.
Tak hanya itu, Lody yang beberapa kali menjadi navigator memberikan seluruh pengetahuannya tentang pekerjaan co-driver kepada Sasty. Memahami kendaraan dan lintasan pun dilakukan bersama-sama oleh Lody-Sasty sejak Juni, hingga akhirnya akan diterapkan di perlombaan sesungguhnya pada 13 sampai 19 Agustus 2023. Jika saja co-driver salah menavigasi, nyasar adalah hal terburuk yang bagi tiap peserta AXCR yang bisa jadi pemicu stres bertubi-tubi.
Sasty yang harus diyakini berkali-kali untuk mencoba tantangan yang berada di luar keahliannya akhirnya pun mantap untuk mau bersusah-susah di antah-berantah. Dia tahu bahwa tidak ada yang mudah di AXCR 2023, dan ia menerimanya dengan penuh keberanian.
Materi, tenaga, waktu, fisik, semua diberikan sepenuhnya oleh kedua wanita tersebut untuk AXCR 2023, membawa nama wanita Indonesia untuk pertama kalinya. Lody-Sasty merupakan wakil perempuan Indonesia pertama yang berpartisipasi di ajang AXCR kelas 4x4.
Selanjutnya: Melewati Hari Kemerdekaan Indonesia di negeri orang
Lintasan 17 Agustus
Lody-Sasty sudah terbang lebih dulu ke Thailand untuk menjajal mobilnya, Isuzu D-Max, sejak 9 Agustus. Alasannya, mereka ingin berkenalan lebih dulu dan mengakrabkan diri dengan tunggangannya sebelum benar-benar digunakan untuk berlomba. Sementara tim Indonesia lain baru akan terbang ke Thailand pada 11 Agustus.
Periode lomba pada 13 hingga 19 Agustus membuat tim Indonesia harus melewati Hari Kemerdekaan Indonesia di negeri orang. Rencananya, tim Indonesia akan melakukan upacara di area lintasan reli, sebelum memulai perlombaan Kamis pekan depan.
"Menyanyikan Indonesia Raya di negeri orang itu bikin merinding," kata Lody.
Baca juga: Mobil "off-road expedition" berdatangan ke Aceh
Tidak salah perkataan Lody. Mengumandangkan Indonesia Raya di negeri orang lain hanya paling mungkin dilakukan oleh para atlet, apapun olahraganya, termasuk pebalap reli atau off roader sekalipun.
Bagaimanapun juga, Lody-Sasty membawa nama Republik Indonesia. Di kaca mobil Isuzu D-Max yang digunakannya untuk balapan juga terpampang besar bendera merah putih. Garuda di hati mereka.
"Target kami adalah menyelesaikan race dengan waktu terbaik," kata Lody.
Tak muluk-muluk memang. Tapi mencatatkan nama pasangan Lody Francis Natasha dan Sasty Laksamana di ajang AXCR itu saja sudah membuat sejarah sebagai pasangan wanita pertama yang mengikuti ajang reli terberat tingkat Asia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
Kedua perempuan itu berada dalam satu mobil gahar Isuzu D-Max. Pengemudinya adalah Lody Natasha yang memang sudah sangat akrab dengan dunia offroad. Namun, di sebelahnya, sahabatnya selama 37 tahun, Sasty Laksamana adalah seorang dokter gigi yang kini akan mendampinginya sebagai navigator, memandu Lody mengendarai mobil bermesin 3.000 cc agar tidak salah arah.
Lody-Sasty yang baru pertama kali berpasangan untuk ajang balapan reli profesional, akan adu cepat dengan 25 peserta lainnya melewati lintasan sepanjang 2.000 kilometer, melintang dari Pattaya Thailand sampai ke Pakse Laos.
Jalur balapan yang tak ada penunjuknya ini melewati jalan desa, sawah, gunung, perkampungan penduduk, kubangan lumpur, hutan, kebun warga, dan lintasan off road lainnya sepanjang 2.000 kilometer.
Baca juga: Kawasaki resmi luncurkan KLX110R dan KLX110R L, berikut spesifikasi lengkapnya
Bayangkan, dua perempuan, salah satunya off roader berpengalaman dan di sebelahnya dokter gigi yang baru belajar ganti ban mobil double cabin, di antah berantah, di negeri orang, melalui perjalanan 2.000 kilometer, selama enam hari.
Mungkin itu hal yang "edan" bagi mereka yang tidak cukup berkeyakinan, tapi untuk kedua perempuan itu, "keedanan" itu adalah hal yang pasti bisa dilakukan.
Lody Francis Natasha adalah off roader wanita Indonesia yang sudah cukup dikenal di Tanah Air. Dia sudah beberapa kali mengikuti ajang Asia Cross Country Rally (AXCR) sejak 2017.
Pada AXCR 2017 dia berpartisipasi menjadi pengemudi dengan navigator seorang laki-laki, pada 2018 dan 2019 dia bertindak sebagai co-driver alias navigator, dan pada 2022 dia menjadi manajer tim.
Drg. Sasty Laksamana adalah pemilik klinik gigi Prive Dental and Medical Team di bilangan Lebak Bulus Jakarta Selatan. Sasty mulai diajak berlumpur ria bersama Lody dengan mobil Jeep saat remaja.
"Fun offroad sejak remaja. Kebalik bareng kami pun pernah. Ini bukan dunia baru," kata Sasty.
Prive Dental and Medical Team sendiri menjadi sponsor bagi Lody Natasha di AXCR sejak tahun 2017. Tidak hanya mensponsori, Sasty juga mendukung penuh perjuangan balap Lody pada 2017 itu secara langsung datang ke Thailand dengan ongkos pribadi. Sasty rela bersusah-susah sendiri hanya untuk mendukung sahabatnya sejak TK.
Selanjutnya: Mewakili Indonesia sebagai pereli AXCR di kelas wanita adalah impian Lody sejak awal
Mewakili Indonesia sebagai pereli AXCR di kelas wanita adalah impian Lody sejak awal yang akhirnya ia wujudkan bersama dengan sahabatnya. Sebelumnya, belum ada tim Indonesia yang mewakili kelas wanita di ajang reli yang kerap disebut Reli Dakar Asia itu.
Sebelum menyiapkan segala keperluan balap reli lintas negara Asia itu, Lody dan Sasty belum mantap untuk mengikuti AXCR 2023. Lody meyakini sahabatnya sejak kecil, yang dinilainya selalu ada baginya baik senang maupun susah, adalah orang yang tepat untuk mendampinginya balapan meski nol pengalaman.
"Karena bagaimanapun kami berantem, pasti ujungnya akan balik lagi," kata Lody.
Ajang AXCR 2023 berjarak 2.000 km, digelar selama enam hari berturut-turut. Sudah pasti stres dan tekanan akan menguji mental bagi setiap pebalap yang berpartisipasi. Setiap peserta AXCR harus mengurus dirinya sendiri di sepanjang lintasan yang berjarak Jakarta-Banyuwangi bolak-balik. Layanan servis kendaraan hanya tersedia di beberapa titik.
Baca juga: Mercedes-Benz kenalkan mobil listrik "off-road" EQC
Oleh karena itu Lody menggembleng Sasty untuk bisa mengganti ban off road dengan waktu yang seefisien mungkin. Dari yang terbiasa mengganti kawat gigi, Sasty beralih profesi menjadi pengganti ban mobil off road dengan tuntutan waktu.
Tak hanya itu, Lody yang beberapa kali menjadi navigator memberikan seluruh pengetahuannya tentang pekerjaan co-driver kepada Sasty. Memahami kendaraan dan lintasan pun dilakukan bersama-sama oleh Lody-Sasty sejak Juni, hingga akhirnya akan diterapkan di perlombaan sesungguhnya pada 13 sampai 19 Agustus 2023. Jika saja co-driver salah menavigasi, nyasar adalah hal terburuk yang bagi tiap peserta AXCR yang bisa jadi pemicu stres bertubi-tubi.
Sasty yang harus diyakini berkali-kali untuk mencoba tantangan yang berada di luar keahliannya akhirnya pun mantap untuk mau bersusah-susah di antah-berantah. Dia tahu bahwa tidak ada yang mudah di AXCR 2023, dan ia menerimanya dengan penuh keberanian.
Materi, tenaga, waktu, fisik, semua diberikan sepenuhnya oleh kedua wanita tersebut untuk AXCR 2023, membawa nama wanita Indonesia untuk pertama kalinya. Lody-Sasty merupakan wakil perempuan Indonesia pertama yang berpartisipasi di ajang AXCR kelas 4x4.
Selanjutnya: Melewati Hari Kemerdekaan Indonesia di negeri orang
Lintasan 17 Agustus
Lody-Sasty sudah terbang lebih dulu ke Thailand untuk menjajal mobilnya, Isuzu D-Max, sejak 9 Agustus. Alasannya, mereka ingin berkenalan lebih dulu dan mengakrabkan diri dengan tunggangannya sebelum benar-benar digunakan untuk berlomba. Sementara tim Indonesia lain baru akan terbang ke Thailand pada 11 Agustus.
Periode lomba pada 13 hingga 19 Agustus membuat tim Indonesia harus melewati Hari Kemerdekaan Indonesia di negeri orang. Rencananya, tim Indonesia akan melakukan upacara di area lintasan reli, sebelum memulai perlombaan Kamis pekan depan.
"Menyanyikan Indonesia Raya di negeri orang itu bikin merinding," kata Lody.
Baca juga: Mobil "off-road expedition" berdatangan ke Aceh
Tidak salah perkataan Lody. Mengumandangkan Indonesia Raya di negeri orang lain hanya paling mungkin dilakukan oleh para atlet, apapun olahraganya, termasuk pebalap reli atau off roader sekalipun.
Bagaimanapun juga, Lody-Sasty membawa nama Republik Indonesia. Di kaca mobil Isuzu D-Max yang digunakannya untuk balapan juga terpampang besar bendera merah putih. Garuda di hati mereka.
"Target kami adalah menyelesaikan race dengan waktu terbaik," kata Lody.
Tak muluk-muluk memang. Tapi mencatatkan nama pasangan Lody Francis Natasha dan Sasty Laksamana di ajang AXCR itu saja sudah membuat sejarah sebagai pasangan wanita pertama yang mengikuti ajang reli terberat tingkat Asia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023