Rejanglebong (Antara) - Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu mengingatkan peserta Ujian Nasional tingkat SMA sederajat di daerah itu agar tidak mempercayai kunci jawaban yang beredar.

"Saya belum mendapatkan laporan tentang itu, namun saya minta pelajar yang menjadi peserta UN tingkat SMA sederajat di Rejanglebong agar tidak mempercayai kunci jawaban yang beredar melalui pesan SMS itu, itu palsu dan saya yakin tidak ada soal yang bocor," kata Kepala Diknas Rejanglebong, Zakaria Effendi di Rejanglebong, Selasa.

Beredarnya kunci jawaban UN melalui pesan singkat di handphone pelajar dan masyarakat di daerah tersebut kata dia, hendaknya tidak dipercayai peserta UN dan harus konsentrasi dalam menjalaninya serta yakin dengan kemampuan sendiri.

Untuk peserta ujian dan pengawas ujian sendiri tambah dia, tidak diperbolehkan membawa HP atau barang-barang elektronik lainnya ke dalam ruangan ujian. Sehingga pelaksanaan UN di daerah itu dijamin tidak akan dipenuhi oleh permainan kotor.

"Sebelum masuk ruangan ujian seluruh barang-barang selain kebutuhan UN tidak boleh dibawa masuk, ini diberlakukan untuk siswa dan pengawas. Jadi peserta UN tidak bisa menghubungi atau mencari jawaban ujian, saya percaya seluruh peserta UN di sini memiliki kemampuan sendiri," ujarnya.

Sementara itu, pelaksanaan UN tingkat SMA Sederajat pada hari kedua di daerah itu kata dia, berlangsung lancar tanpa ada kendala yang berarti. Sedangkan seorang siswa yang pada hari pertama tidak ikut UN lantaran sakit saat ini sudah masuk dan mengikuti ujian kembali.

"Hari kedua UN di Rejanglebong diikuti seluruh peserta, tidak ada peserta yang tidak ikut karena sakit atau absen. Satu siswa yang pada hari pertama tidak masuk karena sakit, pada hari kedua ini sudah kembali ikut ujian," ujarnya.

Jumlah peserta UN SMA sederajat di Rejanglebong tahun ini sebanyak 3.116 siswa terdiri pelajar SMK sebanyak 1.063 siswa dan pelajar SMA/MA sebanyak 2.053 siswa. Dari jumlah peserta yang terdaftar di Diknas setempat tercatat sebanyak 42 siswa dinyatakan sudah berhenti sekolah (drop out) diantaranya 27 peserta dari SMK dan 15 peserta dari SMA/MA. ***4***

Pewarta: Oleh Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015