Rejanglebong (Antara) - Kalangan petani di wilayah Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, berharap harga jual sayuran di daerah itu dapat kembali normal.

"Harganya turun naik mas, hari ini naik besok turun lagi. Harga jualnya sekarang belum stabil, kalau naik terus enak tapi kalau malah turun ini yang kami takutkan," kata Purwanto (36) petani sayuran di Kelurahan Simpang Nangka Kecamatan Selupu Rejang, Jumat.

Tidak stabilnya harga jual sayuran di daerah itu kata dia, dapat dilihat dari pasaran sayuran jenis kol bulat di petani saat ini Rp1.000 per kg, padahal beberapa hari lalu harganya sempat naik di kisaran Rp1.300 setelah sebelumnya sepanjang Februari dan Maret anjlok di kisaran Rp250-300 per kg.

Hal yang sama juga terjadi pada terong ungu yang saat ini di tingkatan petani hanya dihargai Rp500 per kg, harga tersebut turun drastis dari beberapa pekan lalu yang sempat bertahan di kisaran Rp2.000 per kg.

Sedangkan untuk buah tomat tambah dia, saat ini mengalami lonjakan harga, harga jual di tingkatan petani mencapai Rp3.000 per kg dari Rp300 per kg sebelumnya. Selanjutnya wortel di tingkatan petani harga jual dihargai pengepul lebih dari Rp1.000 per kg.

Sementara itu petani sayuran lainnya di lokasi yang sama, Nasup (41) mengaku, adanya kenaikan harga beberapa jenis sayuran tersebut mereka sambut gembira dan berharap harganya terus membaik sehingga pendapatan mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-sehari di tengah melambungnya harga kebutuhan pokok belakangan ini.    

"Semoga saja harganya terus membaik, karena saat ini semua barang sudah naik mulai dari benih, pupuk dan obat-obatan pertanian maupun bahan-bahan kebutuhan pokok lainnya," ujar Nasup.

Nasup yang telah 10 tahun menekuni profesi sebagai petani itu menyebutkan dari 3.500 meter persegi lahan yang diolahnya itu ditanaminya dengan sayuran jenis kol dan wortel sistem tumpang sari. Jika harga kol bulat terus membaik dan tidak ada serangan hama dirinya bisa menghasilkan hingga 4,5 ton buah kol. Sedangkan wortel sekitar 1,5 ton.

Kendati harga sayuran mulai membaik namun belakangan mereka direpotkan oleh serang hama seperti yang menyerang tanaman kol berupa ulat gerayak, penyakit tembong untuk tanaman tomat, layu buah dan batang di tanaman terong ungu, serta serangan ulat di tanaman wortel.

Selain serangan hama cuaca ekstrem yang terjadi di daerah itu juga memengaruhi produksi sayuran, curah hujan dan panas yang berlebihan membuat tanaman sayuran sering mati.***3***

Pewarta: Oleh Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015