Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Fatmawati Soekarno Bengkulu mendeteksi sebanyak 26 titik panas yang berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang tersebar di Provinsi Bengkulu.
"Dari pantauan satelit, terdapat titik panas menunjukkan warna kuning yang artinya memiliki tingkat terjadinya kebakaran sedang, namun apapun itu diharapkan warga untuk selalu waspada," kata Prakirawan BMKG Fatmawati Soekarno Bengkulu Muhammad Fajar di Kota Bengkulu, Jumat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
"Dari pantauan satelit, terdapat titik panas menunjukkan warna kuning yang artinya memiliki tingkat terjadinya kebakaran sedang, namun apapun itu diharapkan warga untuk selalu waspada," kata Prakirawan BMKG Fatmawati Soekarno Bengkulu Muhammad Fajar di Kota Bengkulu, Jumat.
Untuk 26 titik panas yang terdeteksi tersebut berada di sejumlah wilayah seperti di Kabupaten Lebong, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Seluma dan Kabupaten Bengkulu Utara.
Berpotensi sejumlah wilayah tersebut terjadi kebakaran hutan lahan dikarenakan wilayah pesisir yang terdapat lahan kebun kelapa sawit.
Ia menyebutkan, dengan tidak adanya curah hujan dalam beberapa pekan terakhir di Bengkulu menyebabkan banyaknya deteksi titik panas di wilayah tersebut sehingga berpotensi terjadinya kebakaran hutan.
Meskipun sebaran titik panas di Provinsi Bengkulu cukup banyak, pihaknya belum mendapatkan laporan tentang adanya kebakaran hutan yang terjadi di Bengkulu.
Fajar mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk waspada dan tidak membuka lahan dengan cara membakar karena saat ini wilayah Provinsi Bengkulu masih dilanda musim kemarau.
Sebelumnya, Kepolisian Daerah (Polda) Bengkulu dan pihak terkait menyiapkan Standart Operating Procedur (SOP) terkait antisipasi dan penanganan jika terjadi kebakaran hutan dan lahan di wilayah tersebut.
Dinas terkait dalam penyusunan SOP tersebut yaitu Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Korem Bengkulu, Badan Nasional Pencarian dan Penyelamatan (Basarnas) dan lainnya.
Dengan dibuatnya SOP dalam antisipasi karhutla, Polda dan pihak terkait akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pengalaman karhutla.
Hal tersebut dilakukan agar masyarakat mengerti dan paham dalam menghadapi serta mengendalikan situasi jika terjadi kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Bengkulu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023