Mukomuko (Antara) - Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu minta warga melaporkan sapi yang mengalami mati mendadak.

"Mestinya mereka laporkan dan konsultasi ke dinas kalau sapinya mati. Di Kota Mukomuko ini ada dokter hewan dan petugas peternakan kecamatan. Kami bisa turunkan dokter hewan," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten Mukomuko, Jumadi, di Mukomuko, Senin.

Jumadi mengatakan hal itu menanggapi keresahan warga di Kelurahan Koto Jaya atas kejadian yang dialami, sapi di wilayah itu yang tiba-tiba mengamuk sebelum mati.

Ia mengatakan, seharusnya warga cepat melaporkan kalau ada sapi yang mati mendadak ke PPK di wilayahnya masing-masing.

Mereka juga bisa langsung konsultasikan itu ke dinas ini.

Menurutnya, jangan sampai warga menunggu sapi yang dipelihara mati baru melapor, sehingga petugas peternakan instansi itu cepat menanganinya.

Begitupula kalau diketahui sapi itu kena penyakit, agar tidak menular ke sapi lain.

Pihaknya tidak bisa menyimpulkan penyakit sapi yang mengamuk sebelum mati, mengingat sapi tersebut setiap hari dilepasliarkan. Bisa saja sapi itu terkena racun.

"Bisa saja lambungnya bermasalah akibat makan rumput yang masih basah pada pagi hari di pinggir pantai di wilayah itu, karena rumput yang kena embun itu kebanyakan mengandung gas. Tapi pada siang hari rumput itu sudah kering," ujarnya lagi.     

Menurut dia, di wilayah itu ada satu ekor sapi mati mendadak. Penyebabnya karena lambungnya bermasalah, setelah makan rumput di pinggir pantai.  

Sebelumnya, warga Kelurahan Koto Jaya, Sudirman, menyebutkan sejak sebulan ini sebanyak lima ekor sapi warga berperilaku yang sama sebelum mati.   

Ia minta pihak kesehatan hewan di daerah itu agar melakukan sosialisasi bagaimana mengatasi dan memberikan pertolongan pertama terhadap sapi itu.

"Warga di sini tidak tahu arah mau melapor kemana, karena selama ini belum ada petugas peternakan yang memberikan sosialisasi tentang kesehatan hewan," ujarnya pula.***4***

Pewarta: Oleh Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015